Anis Matta: Bukan Masalah Siapa Pemimpin Berikutnya

Semarang - Presiden Partai Keadilan Sejahtera Anis Matta menyatakan bahwa siapa pemimpin berikutnya Indonesia bukan merupakan masalah.

"Bukan masalah siapa pemimpinnya, tapi siapa yang memahami spirit generasi baru Indonesia mendatang," ujarnya saat mengisi acara Dialog Kebangsaan Mencari Pemimpin Indonesia yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Diponegoro hari ini (25/11).

Anis mengibaratkan demokrasi di Indonesia ini seperti perkembangan teknologi komunikasi. Teknologi komunikasi pada jaman dulu berupa telepon kuno yang penggunaannya dengan cara memutar nomor dan pager, berkembang menjadi handphone berukuran besar, dan sekarang sudah berupa smartphone

"Pengguna yang lahir pada masa beredarnya smartphone inilah yang dinamakan native IT," ujarnya. Ketika disodorkan handphone lawas, native IT ini akan membuka seluruh fitur yang ada, tapi akan jarang menggunakan fitur dasarnya, yaitu telepon dan SMS. Sebaliknya, bagi pengguna yang sudah tua, meski dibekali smartphone, penggunaannya akan berkisar pada fitur dasarnya.

Seperti halnya IT, penduduk yang lahir pada 1990-an bisa disebut sebagai native democracy. "Orang-orang yang hidup di zaman otoriter, hanya akan memakai fitur-fitur dasar demokrasi seperti pemilu," tandas Anis.

Dialog Kebangsaan tersebut diselenggarakan di Gedung Prof. Soedarto, SH. Dalam kesempatan tersebut, hadir pula Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tanjung dan Mantan Penglima TNI Jenderal (Purn) Endriartono Sutarto sebagai pembicara, serta Direktur Eksekutif Political Tracking Institute Hanta Yuda sebagai moderator. (fafa, foto: undip.ac.id)

Endriartono Sebutkan Kriteria Pemimpin Masa Depan

Semarang - Mantan Penglima TNI Jenderal (Purn) Endriartono Sutarto menyebutkan lima kriteria pemimpin masa depan untuk Indonesia. Lima kriteria tersebut adalah visioner, memiliki wawasan kebangsaan yang kuat, negarawan dan consensus builder, bersih dari korupsi, kolusi, dan nepotisme dan berkarakter, serta adil, tegas, dan berani mengambil risiko.

Pernyataan tersebut disampaikan saat mengisi acara Dialog Kebangsaan Mencari Pemimpin Indonesia yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Diponegoro hari ini (25/11).

Endriartono, yang juga salah satu peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, menyatakan bahwa demokrasi yang ada di Indonesia saat ini merupakan demokrasi formalitas.

"Yang ada di Indonesia sekarang ini merupakan demokrasi formalitas, bukan demokrasi substansial," ujarnya. "Demokrasi sekarang tidak dengan etika dan moral. Transaksional sudah menjadi hal biasa."

Dialog Kebangsaan tersebut diselenggarakan di Gedung Prof. Soedarto, SH. Dalam kesempatan tersebut, hadir pula Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tanjung dan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Anis Matta sebagai pembicara, serta Direktur Eksekutif Political Tracking Institute Hanta Yuda sebagai moderator. (fafa)

Kebangkitan Pemuda Diawali dengan Pertemuan

"Pemuda adalah tonggak perjuangan aspirasi mahasiswa. Namun kondisi pemuda pada awalnya kebanyakan masih terpisah dalam kedaerahan, golongan maupun pemikiran. Maka dari itu kita perlu berkumpul, berserikat dan bertemu. Menyamakan visi, menyamakan pandangan dan menyatukan frame bahwa kita punya satu tujuan untuk membangun Indonesia."

Sudah diakui dalam sejarah bahwa pemuda adalah tonggak perjuangan aspirasi masyarakat, dan juga pemuda lah yang mengawali suatu revolusi besar di Indonesia. Pemuda adalah orang-orang yang memiliki semangat sangat tinggi dan juga pemikiran yang kritis. Pemuda adalah orang-orang yang pantang menyerah dan rela berkorban untuk sesuatu yang inginkan. Sifat-sifat pemuda inilah yang membuat pemuda menjadi garda terdepan aspirasi masyarakat Indonesia.

Dari sebelum kemerdekaan hal itu sudah terbukti. Tahun 1908 Budi Utomo didirikan oleh para pemuda terdidik sebagai awal kebangkitan nasional. Tahun 1928 para pemuda dari berbagai daerah di Indonesia berkumpul dan bertemu dalam Kongres Pemuda II untuk mengucapkan suatu sumpah yang sekarang kita kenal dengan Sumpah Pemuda. Tahun 1945 para pemuda berkumpul dan bersepakat untuk menculik Sukarno ke Rengasdengklok dan mendesak Sukarno untuk membacakan proklamasi kemerdekaan secepatnya. Dan akhirnya Indonesia pun merdeka pada 17 Agustus 1945 atas desakan kaum muda.

Setelah kemerdekaan pun hal itu juga terbukti. Tahun 1966 Sukarno diturunkan salah satunya atas desakan mahasiswa. Tahun 1998 adalah momen paling luar biasa atas peran pemuda dalam membuat sebuah revolusi dalam suatu negara. Mahasiswa mendesak Suharto untuk turun dengan jumlah massa sangat besar dan mengakibatkan tragedi mei 1998. Namun pemuda tidak gentar dan mereka justru semakin berjuang. Mereka berhasil menduduki Gedung MPR dan memaksa Suharto untuk turun jabatan pada 21 Mei 1998.

Sejarah di atas sudah membuktikan peran pemuda. Namun perjuangan pemuda itu tidak mungkin terbentuk secara spontan. Pemuda-pemuda ini berasal dari berbagai suku, agama, ras dan golongan namun mereka bisa bersatu. Apa yang menyebabkan mereka bersatu? Yaitu adanya sebuah perkumpulan, adanya sebuah forum yang menyatukan semua aspirasi dan perjuangan para pemuda menjadi satu frame perjuangan.

Kita bisa lihat Budi Utomo dan Kongres Pemuda. Dua forum atau perkumpulan yang sangat berkontribusi mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Kita bisa lihat contoh dari Kongres Pemuda. Peserta Kongres Pemuda itu berasal dari daerah yang berbeda. Mereka waktu itu sepakat jika mereka hanya berjuang masing-masing maka gerakan perlawanan yang ada adalah gerakan lokal yang bisa dengan mudah dipatahkan. Maka dari itu mereka sepakat berjuang dalam satu frame yaitu tanah air Indonesia. bangsa Indonesia, dan bahasa Indonesia.

Itu pula yang dibutuhkan pemuda saat ini terutama mahasiswa. Kita butuh banyak suatu forum yang bisa mengakomodasi berbagai aspirasi perjuangan untuk menyatukan pandangan, gerakan dan perjuangan untuk membangun Indonesia. Saat ini sudah banyak forum seperti itu contoh seperti Forum Indonesia Muda. Atau forum-forum yang diadakan oleh perguruan tinggi seperti Indonesian Leadership Camp di UI, Pelatihan Pemimpin Bangsa di UGM, Diponegoro School of Nation di Undip, Sekolah Pemuda Bangsa di Unsoed dan masih banyak yang lain. Semua itu selain itu memberikan pengetahuan kepada pemuda tentang Indonesia. Juga untuk menyatukan semua pendapat yang ada agar kita berjuang tidak lagi tersekat almamater dan kedaerahan tapi. Tapi kita berjuang dalam satu nama, mahasiswa Indonesia.

Kita mungkin memang masih terpisah daerah, masih terpisah almamater, masih terpisah agama, masih terpisah ideologi dan sebagainya. Tapi marilah kita berkumpul, berdiskusi, saling bertukar pikiran dan menyatukan tekad bahwa semua perjuangan kita harus bergerak bersama-sama dan perjuangan itu hanya untuk satu tujuan. Indonesia Raya akan bangkit dan jaya!


Ditulis oleh:
Yanfa'uni Ade Pradena W
(Staf Departemen Kajian Strategis PK KAMMI FT Undip)

(editor: Fafa)

Eksistensi Jiwa Kepahlawanan dalam Setiap Hati Para Pemuda Indonesia

Para Pahlawan, itulah jiwa yang selalu hidup dalam sanubari Ibu Pertiwi. Mereka adalah manusia-manusia, para pemuda yang selalu memeluk Sang Ibu, mendekapnya dengan erat dan siap mati ditangan siapa saja yang berusaha menjajah Ibu Pertiwi. Mereka selalu menjaga eksistensi sang Ibu dari imperialisme zaman dahulu.

Tak disangka, 68 tahun Indonesia telah berdiri, dengan perjuangan yang selalu digelorakan semangatnya di setiap penjuru nusantara. Hal ini tidak mungkin berjalan secara instan, butuh banyak ribuan liter darah yang tertumpah dan ribuan orang yang gugur ditangan penjajah. Perjuangan ini tak semudah memasak mie instant, perjuangan ini pun tidak secepat delivery order restoran. Perjuangan ini juga belum berakhir kawan, kerana perjuangan tidak akan pernah berakhir. Tentunya dengan perjuangan bangsa yang belum berakhir, sangat dibutuhkan pahlawan-pahlawan yang harus terus bergulir dan beregenerasi untuk terus memeluk Ibu Pertiwi dengan eratnya. Perjuangan pahlawan saat ini harus terus digelorakan aksi dan semangatnya di tangan pemuda bangsa.

Negeri ini masih terjajah kawanku, ingat, perjuangan kita masih panjang. Sumber daya kita masih banyak dijajah oleh perusahaan-perusaahan asing, mereka masih terus menjajah sama seperti sedia kala. Kita lihat berapa banyak sumber daya alam kita yang dirampas perusahaan asing, betapa indonesia saat ini terjerat dengan sistem kontrak perusahaan asing yang semakin memporakporandakan negeri ini. Hal ini diperburuk dengan sikap pemuda bangsa kita yang sedang sakit kritis, diperburuk dengan sikap mereka yang apatis terhadap kemajuan negeri ini. Berapa banyak mereka yang turun beraksi membangun dan berkarya demi negeri ini, turun aksi untuk beraspirasi, daripada mereka yang turun aksi mengunci kamar dan belajar untuk menyelamatkan IPK mereka supaya bisa bekerja di perusahaan asing! Kawanku, perang dengan mereka saat ini bukan tentang bagaimana kita bisa mengangkat senjata, namun perang saat ini bagaimana kita bisa mengangkat hati kita demi kemerdekaan bangsa ini! Sadarilah!

Negeri ini mengalami krisis jiwa kepahlawanan, arus globalisasi telah merusak jiwa para pemuda bangsa. Kita buktikan, Mari kita lihat dilema pemuda bangsa saat ini. Mari kita lihat berapa banyak para pemuda yang masih peduli dengan bangsanya, yang telah berlelah-lelah diperjuangkan para pahlawan terdahulu. Mari kita lihat berapa banyak para pemuda yang berkumpul untuk memikirkan nasib bangsa ini, daripada mereka yang berkumpul untuk bergembira, bersenang-senang. Kita lihat ratusan bahkan ribuan pemuda-pemudi yang datang di acara pesta konser Metallica, Linkin Park, Eminem, namun hanya segelintir orang yang datang di aksi untuk memperjuangkan aspirasi rakyat di hadapan penguasa tirani dzalim. Berapa banyak para pemuda yang berkumpul menghasilkan karya untuk mengembangkan indonesia, daripada mereka yang berkumpul untuk berjudi, minum-minuman keras, pesta seks!

Bangsa ini dinaungi oleh pemuda yang sakit, yang terlalu terbuai dengan kesenangan pribadi, egoisme yang terlalu tinggi, hanya peduli dengan diri sendiri. Berapa banyak mereka yang bersuara demi bangsa, daripada mereka yang bersuara galau di sosial media. Berapa banyak dari mereka yang menulis untuk tujuan mencerdaskan masyarakat, daripada mereka yang menuliskan kegalauannya sendiri. Sebagian pemuda bangsa kita masih sangat konservatif, mereka yang hanya mementingkan kepentingan pribadi.

Apa dampak lebih jauhnya ketika kita masih terus menjadi pemuda yang sakit? Saya pribadi sangat yakin ribuan persen, indonesia bisa jauh lebih hancur dari sekarang. Akan lebih banyak orang-orang korup yang memperjuangkan kepentingan pribadi di masa depan. Negeri ini akan jauh lebih terjajah dan akan lebih parah daripada zaman sebelum kemerdekaan. Ibu Pertiwi akan jauh lebih marah, dan menangis melihat orang-orang di masa depan merusak negeri ini. Indonesia sangat kecewa dengan pemuda bangsa saat ini. Mereka para pemuda yang diharapkan menjadi pahlawan yang terus bergelora di masa depan, saat ini telah banyak dirusak oleh rasa egoisme yang tinggi.

Seperti inikah pemuda bangsa kita? Semoga saja tidak, kawan. Kita harus terus optimis, bahwa negeri ini akan jauh lebih baik karena negeri ini punya para pemuda bangsa yang terus menjaga dan memperjuangkan bumi pertiwi. Negeri ini mempunyai para pemuda bangsa yang akan terus bergelora semangat kepahlawanannya untuk terus memeluk Sang Ibu Pertiwi dan mendekapnya dengan erat. Salam Pemuda Bangsa!


Ditulis oleh:
Muhammad Syarief
(Staf Departemen Kajian Strategis PK KAMMI FT Undip)

(editor: Fafa)

Terorisme, Alat Penyeimbang Pemerintahan

Terorisme merupakan hal yang telah umum dibicarakan masyarakat baik nasional maupun internasional. Ia telah menjadi ‘bulan-bulanan’ pembicaraan karena telah banyak menjadi sebuah masalah yang besar di dunia. Namun, apakah permasalahan terorisme itu sebegitu buruknya sehingga government sebagai penyelenggara negara harus menghapus segala bentuk teror? Apakah tidak ada sisi lain yang menjustifikasi pentingnya Menurutmu, apakah terorisme merupakan hal buruk yang harus dihilangkan? Mari kita bahas..

Terorisme dalam perjalanan kariernya telah banyak merubah dunia, teror merupakan bentuk kontak reaksi atas suatu kebijakan atau hal. Terorisme merupakan jalan yang dilakukan untuk mempertahankan, atau mengubah suatu sistem yang ada. Banyak aspek yang bisa dijadikan alasan untuk melakukan teror, seperti aspek agama, ideologi, sosial,ekonomi, dan lainnya. Jika kita lihat sejarah, terorisme itu tidak selamanya buruk, karena ia banyak berjasa dalam perubahan tatanan sistem. Banyak hal yang bisa dirubah melalui bentuk terorisme, seperti pemisahan negara antara palestina dengan israel, sama halnya yang terjadi waktu pemisahan RRC dengan Taiwan, penetapan negara religius atau berideologi seperti iran,pengakuan kewarganegaraan di afrika, dan lainnya. Terorisme pada dasarnya hanya merubah sistem yang salah menurut sang teror, jadi poin utama yang bisa diambil dan diaplikasikan adalah ketika terorisme bisa menjadi alat penyeimbang pemerintahan. Ketika pemerintahan pada suatu negara telah mengalami kebobrokan dan sulit untuk diatasi, maka ‘terorisme’ berfungsi untuk melakukan revolusi pemerintahan.

Pada beberapa kasus, terorisme telah banyak berhasil mentransisi pemerintahan yang lebih baik. Nelson Mandela di Afrika Selatan dan Gerry Adams di Irlandia Utara mungkin bisa menjadi contoh riil. Terorisme dalam perjalannya merupakan jalan revolusi untuk menuju jalan politik yang lebih baik. Hanya saja, dalam perkembangan waktu, terorisme telah banyak memperoleh cap buruk di masyarakat. Perlu diyakini, cap buruk yang ada pasti adalah label yang diberikan pemerintah selaku target terorisme. Lenin dalam perjalanan politiknya di rusia pun juga pasti diberi label buruk oleh pemerintah dengan label teroris. Hal ini juga terjadi sewaktu revolusi di Perancis, dan tidak jauh-jauh, pejuang reformasi di indonesia pasti juga dicap sebagai teror bagi pemerintah Orba. Hal ini membuktikan bahwa terorisme telah banyak berjasa dalam sejarah. Seharusnya, dengan adanya terorisme berarti menjadi tanda bahwa pemerintah tidak mampu memfasilitasi dan mengakomodasi salah satu pihak di dalam masyarakat. Terorisme menandakan adanya ketidaksamaan dan ketidakadilan dalam masyarakat yang menjadi pemicu utama terjadinya teror. Ia seharusnya menjadi bukti bahwa pemerintah tidak mampu menjalankan tugasnya sebagai penyelenggara negara, yaitu mensupport hak asasi kaum minoritas untuk mencegah keinginan kaum mayoritas untuk menekan hak asasi untuk kepentingan sendiri. Dari poin tadi, dapat dibuktikan bahwa kita butuh terorisme sebagai penyeimbang negara.

Mengapa terorisme itu penting dalam suatu negara adalah dengan adanya terorisme bisa menjadi alat untuk melakukan diskusi dengan pemerintah. Terorisme menjadi sebuah sinyal bahwa ada yang tidak berjalan secara baik dalam masyarakat. Terorisme dapat menjadi jalan yang mengundang pemerintah untuk bernegosiasi dan membuat kesepakatan pada sebuah kebijakan. Dan ketika pemerintah tidak ada keinginan untuk bernegosiasi, maka jalan teror merupakan jalan utama untuk mengubah tatanan menjadi lebih baik. Nelson Mandela bisa menjadi contoh yang mampu merubah sistem dengan jalan terornya, ia bergerak dari seorang teroris menjadi sang presiden.

Selain itu, jalur teror dapat menjadi alat untuk mengangkat permasalahan yang tidak mendapat perhatian bagi pemerintah. Kasus terorisme di palestina telah membawa kasus Palestina-Israel ke mata publik dunia. Terorisme juga mengangkat perhatian dunia untuk menumbangkan pemimpin diktator seperti yang terjadi saat Arab Spring di Libya, Tunisia, Mesir, dan lainnya. Tentunya kasus Arab Spring tidak terjadi begitu saja, hal ini pasti dikarenakan masalah yang ada dalam negara-negara yang terlibat Arab Spring tidak diindahkan pemerintahnya, sehingga perlu ada jalur teror pada pemerintah untuk menarik perhatian dunia. Sekali lagi, terorisme banyak membantu untuk mengubah suatu tatanan menjadi lebih baik.

Oleh karena itu, mari kita kembali mendefinisikan apa itu terorisme, karena definisi terorisme telah banyak ditafsirkan buruk, terutama bagi pemerintah sebagai sasaran teror. Definisi yang terjadi pada terorisme menjadikan terorisme sebagai alat untuk penganiayaan melawan masyarakat tak berdosa untuk menghentikan penyelenggaraan negara. mengapa tidak kita mendefinisikan terorisme sebagai jalan bagi para pejuang kebenaran atau kelompok yang mau mengubah suatu tatanan negara untuk memperjuangkan negara melawan kediktatoran, atau sebuah sistem yang buruk dan mengubahnya menjadi lebih baik. Terorisme tidak seharusnya buruk dan diperangi, ia adalah alat terbaik untuk penyeimbang pemerintahan, mari kita ubah paradigma kita! Salam Terorisme!


Ditulis oleh:
Muhammad Syarief
(Staf Departemen Kajian Strategis PK KAMMI FT Undip)

(editor: Fafa)

Aksi Sosial, Pembuka Jalan Pencerdasan Masyarakat

"Tahukah kamu apakah jalan yang mendaki lagi sukar itu? (yaitu) Melepaskan budak dari perbudakan, atau memberi makan pada hari kelaparan, (kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat, atau kepada orang miskin yang sangat fakir. Dan dia termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang."

Kalimat di atas saya kutip dari tafsir Q.S. Al-Balad ayat 12-17. Kalimat di atas menerangkan bahwa jalan yang mendaki lagi sukar itu seperti membebaskan budak, memberi makan orang anak yatim dan fakir miskin yang seluruhnya cenderung pada aksi sosial. Kalau dalam islam ini berarti basis dakwah dimulai dengan pelayanan sosial baru adanya seruan kepada kebenaran. Namun saya akan membahas aksi sosial dalam kehidupan organisasi mahasiswa.

Seperti yang kita ketahui bahwa perguruan tinggi mempunyai tri dharma yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Poin yang terakhir menjadi pembeda antara perguruan tinggi dengan institusi pendidikan yang lain. Karena masyarakat perguruan tinggi terutama mahasiswa harus bisa memberi manfaat buat masyarakat. Salah satunya adalah pencerdasan masyarakat baik tentang keilmuan mahasiswa tersebut maupun tentang kehidupan sehari-hari termasuk kebijakan pemerintahan dan lain-lain.

Namun masyarakat tidak dengan mudah menerima kegiatan-kegiatan mahasiswa tersebut. Walaupun sebenarnya tujuan mahasiswa adalah untuk mencerdaskan masyarakat, belum tentu mereka mengerti tujuan itu. Mereka pasti masih menghitung untung rugi. Kebanyakan masih berkata, “Memangnya saya bisa makan dengan kegiatan itu?” atau, “Saya dapat uang berapa?” dan sebagainya.

Hal ini terjadi karena masyarakat pasti berorientasi untuk memenuhi kehidupannya terlebih dahulu daripada memikirkan hal lain. Dan jelas ketika ada sebuah kelompok datang menawarkan bantuan pasti yang mereka minta pertama kali adalah kebutuhan sehari-hari. Lalu bagaimana kita menembus mindset yang sudah terbentuk seperti itu untuk menjalankan tujuan kita mencerdaskan masyarakat?

Jawabannya adalah aksi sosial. Seperti yang dijelaskan di kutipan kalimat di awal bahwa jalan mendaki lagi sukar itu adalah melakukan kegiatan-kegiatan sosial. Dari kegiatan sosial seperti bantuan kebutuhan hidup dan lain-lain kita membangun hubungan dengan masyarakat. Dan saat hubungan kita sudah sangat baik kita bisa menawarkan kegiatan kita yang lain. Memang tidak mudah karena aksi sosial seperti itu pasti membutuhkan dana yang besar dan keikhlasan yang besar. Disitulah jalan sukar tersebut. Namun setelah itu saya yakin masyarakat akan memberi penilaian positif dan apresisasi yang sangat baik.

Aksi sosial adalah bentuk aksi nyata peran mahasiswa di masyarakat. Dengan aksi nyata maka penilaian masyarakat terhadap mahasiswa menjadi lebih baik. Dan ketika mau mengadakan kegiatan lain dalam rangka pencerdasan masyarakat misalnya sosialisasi teknologi baru dan sebagainya masyarakat akan mau mengikuti. Mereka tidak akan ragu untuk ikut karena mereka sudah yakin apa yang dilakukan mahasiswa ini memiliki tujuan baik.

Aksi sosial semestinya menjadi garda terdepan program mahasiswa. Namun saat ini sudah banyak organisasi mahasiswa yang melupakan aksi sosial. Mari kita galakkan kembali aksi sosial dalam organisasi mahasiswa sebagai pembuka jalan bagi pencerdasan masyarakat.

Hidup mahasiswa! Hidup rakyat Indonesia!


Ditulis oleh:
Yanfa'uni Ade Pradena W.
(Staf Departemen Kajian Strategis PK KAMMI FT Undip)

(editor: Fafa)

Menyongsong Pemilu 2014: Karakteristik Pemimpin Rakyat Masa Depan

Berkaitan dengan menjelang Pemilihan Umum 2014, saya ingin berbagi pemikiran dengan kawan-kawan tentang karakteristik pemimpin massa yang ideal, sehingga bisa menjadi pertimbangan untuk memilih calon pemimpin kita di masa depan. Mungkin secara pasti kita masih belum bisa menentukan bagaimana kepemimpinan ideal yang bisa dijadikan acuan untuk memilih pemimpin kita nanti. Salah tidaknya kita dalam memilih seorang pemimpin yang ideal dapat dilihat dari sudut mana kita bisa melihat keidealan kepemimpinan dalam diri seseorang. Ya, mungkin kita menangkap sudut kepemimpinan dari cerita-cerita kepemimpinan yang sebelumnya, atau bisa juga kita melihat dari materi-materi training kepemimpinan yang sering kita ikuti. Namun dapat kita pastikan juga, belum ada orang yang bisa sempurna yang sesuai dengan jenis kepemimpinan ideal yang sesuai dengan apa yang kita inginkan. Memang, tidak ada yang sempurna di dunia ini, tapi pastikan kita bisa memilih yang terbaik dari yang ada untuk memberikan yang terbaik untuk masa depan.

Jika kita mengikuti sistem demokrasi yang utuh, maka kita harus menyadari, bahwa pemimpin kita lahir dari rakyat itu sendiri. Pemimpin itu lahir dari rahim rakyat, yang bermakna mutlak hukumnya untuk mengabdi pada rakyat. Tidak ada kata lain dan tidak ada tugas lain bagi pemimpin untuk menjadi pahlawan yang memperjuangkan kepentingan rakyat jauh sebelum kepentingan pribadi. Dari pernyataan tadi, dapat dipastikan pemimpin Indonesia masih jauh dari kata pemimpin ideal, lihat saja konflik dan skandal yang menyangkut sang presiden dan keluarganya. Tapi, sekali lagi, tidak ada pemimpin yang sempurna, tapi inilah yang terbaik yang dipilih rakyat saat itu.

Pemimpin itu wakil dari massa yang paling menonjol dari yang lain. Ia adalah gunung diantara para bukit. Dialah kunci utama ke mana negeri ini akan dia bawa. Kata pemimpin erat sekali hubungannya dengan kunci kepentingan rakyat, yang artinya ia harus yang paling berani berkorban dan berani mengambil resiko demi rakyat. Pemimpin harus mau mendengar apa yang diminta rakyat, dan sadar diri bahwa ia tidak banyak tahu apa yang dipikirkan rakyat. Pimpinan yang sok tahu itu akan memiliki sifat sangat subjektif, karena ia bertindak berdasarkan pengetahuannya yang sangat terbatas. Seorang pemimpin harus hidup di tengah-tengah rakyat, mau mendengar kepentingan dan menghayati perasaan rakyat. Pengalaman dan pengetahuan dari rakyat nantinya harus menjadi acuan yang tersusun sistematis menjadi strategi, kebijakan, dan program kerja dan realisasinya untuk rakyat. Pemimpin itu adalah orang yang pemikiran, kebutuhan, dan kepentingannya paling selaras dengan rakyat. Dari pernyataan tadi, dapat dipastikan pemimpin Indonesia saat ini jauh dari ideal, lihat saja cara dualisme posisinya, ia sebagai presiden, namun juga sebagai pembina partainya. Bukan berbicara masalah profesionalitas, tapi masalah keadilan kepentingan yang harusnya di emban. Jadi presiden itu bukan main-main. Tapi sekali lagi, tidak ada pemimpin yang sempurna, tapi inilah yang terbaik yang dipilih rakyat saat itu.

Pemimpin itu harus tegas, teguh pendiriannya, tidak mencla-mencle karena ia mengemban tugas yang sangat besar, yaitu sebagai wakil dari seluruh rakyat. Lihatlah ketidaktegasan pemimpin kita dalam menghadapi investor asing, sehingga yang terjadi saat ini adalah kerja sama dilakukan antara pemerintah dengan perusahaan, bukan antar perusahaan, ini sangat fatal, karena ketika ada masalah dengan perusahaan asing, yang terkena dampak adalah negara. Lihatlah kasus dari perpanjangan kontrak blok mahakam yang kesannya ditanggapi secara mencla-mencle, tidak tegas. Lihatlah bagaimana cara pemimpin kita pesimis untuk mengandalkan kemampuan dalam negeri dalam berbagai hal, contohnya blok Mahakam. Namun sekali lagi, Kawan, tidak ada pemimpin yang sempurna, tapi inilah yang terbaik yang dipilih rakyat saat itu.

Berapa kali, kawanku, saya mengatakan bahwa tidak ada yang sempurna, tapi pemimpin seperti di atas yang dipilih rakyat saat itu? Sepertinya saya perlu menarik perkataan tadi, yang menjadi hal yang penting bukanlah inilah, tapi inikah, inikah pemimpin terbaik yang pernah dipilih rakyat saat itu? Inikah orang nomor satu Indonesia yang diharapkan bisa menjadi panutan, yang menomorsatukan pula kepentingan rakyatnya? Mari kita kaji ulang, jadikan referensi untuk bahan pembelajaran agar kita nantinya dapat lebih selektif lagi memilih pemimpin kita. Kenali lagi calon yang akan kita pilih nantinya, karena dialah tonggak utama yang memperjuangkan kepentingan rakyat 5 tahun ke depan. Intinya, ke depan, kita sangat berharap sekali, saya sebagai bagian dari rakyat Indonesia, bisa menyaksikan kepemimpinan ke depan untuk Indonesia adalah kepemimpinan yang garis pimpinannya berasal dari kepentingan seluruh rakyat. Mari ramaikan Pemilu 2014, pilih yang terbaik untuk masa depan yang lebih baik.


Ditulis oleh:
Muhammad Syarief
(Staf Departemen Kajian Strategis PK KAMMI FT Undip)

(editor: Fafa)

Sumpah Pemuda, Refleksi Peran Pemuda dalam Kemajuan Bangsa

Pemuda, seseorang yang diharapkan besar perannya di dalam bangsa. Pemuda seolah menjadi sebuah amunisi terbesar yang dimiliki bangsa, tiang yang kuat dan mapan untuk mengangkat nilai bangsa. Pemuda merupakan sosok yang sangat ditunggu kontribusinya di masyarakat, untuk membela negaranya, sosok yang tangguh untuk menjadi orang terdepan dalam barisan bangsa. Pemuda juga merupakan orang yang sangat berpengaruh bagi dunia, perubahan-perubahan besar di dunia dilakukan oleh pemuda. Pemuda lah, yang membuat islam tersebar kemana-mana, ia lah yang menyebarkan benih-benih kedamaian islam diseluruh seantero jagad raya. Berkat kegigihan, keberanian, serta ketangguhan pemuda lah negara kita tercinta meraih kemerdekaannya. Pemuda juga yang mampu meruntuhkan kekuasaan tirani ORBA, yang membuat sang diktator tunduk kepadanya. Apa lagi yang kurang dari pemuda? Ia sebuah kata yang menyimpan tanggung jawab yang besar bagi bangsa.

Dapat menjadi sebuah tanda, bahwa negara yang hebat itu ada karena peran pemuda yang hebat pula. Indonesia bisa merdeka di zaman dahulu, menandakan betapa hebatnya pemuda yang pernah dimiliki bangsa kita tercinta. Jika kita refleksikan sekarang bagaimana kondisinya? Negara kita saat ini sedang sakit, sakit sekali, mengapa demikian? Perlu diwaspadai, pemuda kita sedang sakit! Pemuda hebat yang dimiliki bangsa berubah menjadi pemuda yang jinak dan terserang penyakit yang menggerogoti moral mereka. Hati-hati!

Jika kita lihat sekarang, perlu kita cermati pemuda Indonesia sekarang. Apakah pemuda Indonesia sekarang sudah dikatakan pemuda yang tangguh yang dimiliki bangsa? Mari kita lihat prestasi para pemuda Indonesia dibandingkan kejahatan moral yang dilakukan pemuda Indonesia sendiri, mana yang lebih banyak? Perbandingannya jauh sekali, kawan! Lebih banyak pemuda yang menjadi 'orang jahat' daripada 'orang prestatif'!

Baru-baru ini ada berita dari pemuda Indonesia yang menjadi caleg dari Partai PPP, yang dihajar massa karena kedapatan mencuri barang milik santri di sebuah pesantren. Alasan mencurinya adalah untuk sosialisasi caleg menjelang pemilu, lucu sekali, tapi menyakitkan! Mencuri uang dari rakyat, untuk sosialisasi kampanye supaya dipilih rakyat. Beginikah pemuda Indonesia? pemuda yang ditunggu kontribusinya untuk negeri, namun justru menggerogoti negeri sendiri! Belum jadi wakil rakyat sudah mencuri uang, bagaimana yang sudah menjadi wakil rakyat? Dari berita tadi dapat kita bayangkan bagaimana kondisi 'wakil rakyat' yang ada di 'gedung mewah' disana. Kebobrokan negeri ini dapat dimungkinkan karena kebobrokan moral pemudanya, kawan!

Di refleksi sumpah pemuda, mulai hari ini, detik ini juga, mari kita maksimalkan peran kita sebagai pemuda untuk menjadi tonggak utama yang menjunjung bangsa ini. Dimulai dari diri kita sendiri, mulai dari yang paling mendasar. Mari kawanku, Indonesia menunggu peran kita! Mari kita buktikan bahwa kita adalah para pemuda terhebat yang dimiliki Indonesia. Salam Pemuda Indonesia!



Ditulis oleh:
Muhammad Syarief
(Staf Departemen Kajian Strategis PK KAMMI FT Undip)

(editor: Fafa)

Masihkah Sumpah Pemuda Hidup di Hati Pemuda Indonesia?

SUMPAH PEMUDA

Pertama : Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia
Kedua : Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia
Ketiga : Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia

Jakarta, 28 Oktober 1928

Teks di atas merupakan sumpah yang diucapkan para pemuda Indonesia yang kemudian kita kenal dengan nama "Sumpah Pemuda". Sumpah Pemuda diucapkan dalam acara Kongres Pemuda II pada 28 Oktober 1928 di Jakarta. Sumpah ini menjadi sebuah ikrar dari pemuda indonesia bahwa mereka sebagai bangsa Indonesia akan berkorban bagi tanah air Indonesia serta menjunjung tinggi bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia. Walaupun mereka berasal dari suku dan latar belakang yang berbeda.

Sumpah Pemuda mereka ikrarkan bukan hanya untuk masa itu.Sumpah pemuda diikrarkan sebagai pedoman untuk pemuda di masa yang akan datang yaitu kita. Sumpah itu seharusnya menjadi pengingat kita bahwa kita adalah pemuda Indonesia yang di tengah kebhinekaan akan berkontribusi bagi bangsa ini. Tetapi kenyataannya Sumpah Pemuda tidak lagi dirasakan dan diamalkan oleh sebagian besar pemuda Indonesia.

Kita mulai dari kalimat pertama yang berbunyi, "Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu, tanah air Indonesia." Masihkah pemuda Indonesia memiliki rasa cinta tanah air saat ini? Ketika pemuda Indonesia lebih memilih produk luar negeri di saat masih ada produk dalam negeri yang berkualitas sama bahkan lebih baik. Ketika pemuda Indonesia lebih senang pergi jalan-jalan ke luar negeri daripada menikmati keindahan alam Indonesia yang luar biasa. Dan ketika pemuda Indonesia lebih suka menikmati budaya Korea daripada budaya mereka sendiri yang jauh lebih bermakna.

Sama halnya ketika kita beralih ke kalimat kedua yang berbunyi, "Kami putra dan putri Indonesia berbangsa yang satu, bangsa Indonesia." Apakah kalimat ini masih ada di hati pemuda Indonesia? Ketika pemuda Indonesia lebih banyak yang tawuran daripada bersaing melalui prestasi. Ketika pemuda Indonesia masih sering berkelahi hanya karena perbedaan suku.

Apalagi kalau kita beralih ke kalimat ketiga "Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia." Benarkah masih ada kalimat ini dalam hati pemuda Indonesia? Ketika pemuda Indonesia sangat bangga menggunakan bahasa asing. Ketika bahasa alay menjadi suatu trend. Ketika "vickinisasi" menjadi sesuatu yang terkena dan lumrah. Dan ketika EYD menjadi sesuatu yang dilupakan dan diremehkan.

Marilah kita berpikir kembali. Sudahkah kita melaksanakan kalimat-kalimat ini? Pemuda Indonesia dulu bahkan mengorbankan harta dan nyawanya untuk kemerdekaan bangsa ini. Lalu apa yang bisa kita berikan buat negeri ini. Pemuda Indonesia dulu walaupun berbeda latar belakang dan suku bisa bersatu mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Lalu kenapa kita hanya karena berselisih pendapat harus diselesaikan dengan senjata? Dan mengapa kita masih mempermainkan bahasa kita sendiri? Padahal mempermainkan bahasa sama saja dengan menginjak bendera merah putih karena bahasa adalah identitas suatu bangsa.

Setelah berpikir marilah kita hadirkan kembali semangat sumpah pemuda dalam diri kita. Aku yakin masih ada pemuda yang masih tertanam kalimat-kalimat ini dalam hatinya. Dan tugas mereka yang masih idealis adalah mencerdaskan pemuda Indonesia yang lain bahwa sumpah pemuda bukan hanya sebuah ikrar. Tapi juga harus menjadi sebuah pengamalan.

Selamat Hari Peringatan ke-85 Sumpah Pemuda!



Ditulis oleh:
Yanfa'uni Ade Pradena W.
(Staf Departemen Kajian Strategis PK KAMMI FT Undip)

(editor: Fafa)

Affirmative Action yang Menyimpang, Keadilan Harus Ditegakkan

Kata affirmative action seharusnya lebih mereferensikan kepada seseorang berkekurangan atau kaum minoritas yang diberikan perlakuan yang istimewa supaya bisa hidup setara dengan yang lain. Contoh affirmative action seperti penyetaraan orang cacat untuk bisa masuk dalam sekolah biasa, sehingga mereka bisa bersama-sama bersekolah, sama halnya dengan penyetaraan sekolah untuk ras kulit hitam dan kulit putih di zaman dahulu. Namun pada bahasan ini kita tidak akan berbicara mengenai orang cacat ataupun rasisme untuk kebijakan affirmative action. Kita akan memakai kata affirmative action untuk kasus korupsi, penyelewengan dana, ataupun tindak pidana di negeri ini.

Saya rasa kebijakan pemerintah untuk hal affirmative action sudah terlalu melebar dan menyimpang, hal ini akan mengaburkan aturan-aturan yang seharusnya rigid (kaku) dan tidak memihak. Mungkin Anda sudah pernah mendengar mengenai kasus 'penjara istimewa' yang diterima para tahanan kaya di negeri ini. Anda juga pasti dibingungkan dengan banyaknya permasalahan korupsi di negeri ini yang tindakan hukumnya belum terlalu adil. Dapat kita bayangkan bagaimana kesalahan aplikasi affirmative action ini terlalu meluas sehingga supremasi hukum sudah terlalu lemah mengatasi itu semua.

Mari kita flashback sedikit mengenai kasus Artalyta Suryani, sang mafia hukum yang penjaranya mewah untuk sekelas tahanan wanita, atau kasus Lidya Pratiwi, mafia kasus pembunuhan yang juga 'hidup bahagia' di dalam penjara mewah. Cukup mengherankan, penjara tempatnya para mafia jera justru menjadi surga baru. Menurut sumber yang ada, penjara mewah itu bukan barang yang langka, dan untuk menyewanya pun tidak sulit, cukup membayar sewa 30 juta ditambah uang keamanan 1,25 juta. Tentunya, uang sebanyak itu akan terhitung sedikit bagi mereka para koruptor yang sudah 'berkorupsi-ria' berjumlah miliar bahkan trilyunan, luar biasa. Sebenarnya ada apa dengan 'penegak hukum' di zaman sekarang, hanya mereka dan Tuhan yang tahu. Merupakan hal yang mustahil penegak hukum tidak mengetahuinya, kecuali ada permainan di dalamnya. Yang menjadi pertanyaan adalah, inikah bentuk affirmative action yang terjadi di lapangan? Semoga tidak demikian. Baiklah, mari kita lanjutkan.

Mari kita lihat perlakuan hukuman untuk para koruptor di Indonesia. Kita tentunya tidak lupa dengan kasus mantan direktur PT BPUI yang divonis bebas atas kasus korupsinya sebesar 369 miliar, terlalu tidak adil jika kita bandingkan dengan kasus pencurian 3 buah kakao oleh seorang nenek di Banyumas yang dijatuhi hukuman 1 bulan penjara, dan juga vonis nenek pencuri durian seharga 250 ribu di Meulaboh yang dihukum setahun penjara. Dan lagi, tentunya kita juga masih teringat dan harus teringat dengan kasus Bank Century yang seakan tenggelam dan cenderung ditarik-ulur, seolah ada skandal yang sangat besar dan krusial apabila diungkap dengan jelas. Kasus tersebut seolah hilang atau memang sengaja dialihkan karena menyangkut banyak pejabat penting di negeri ini. Kembali ke pertanyaan awal, inikah bentuk affirmative action yang terjadi di indonesia?

Affirmative action yang cukup menyimpang saat ini menjadi hal yang biasa dalam keadilan di Indonesia. Seolah para elit ingin menafikan dasar keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Demokrasi seolah menjadi alat pemenang bagi yang berkepentingan, keadilan memihak kepada yang berkuasa, hukum rimba zaman jahiliah kembali di era modern. Kewibawaan negeri ini seolah hancur dengan keadilan yang mengedepankan bentuk affirmative action yang menyimpang ini. Haruskah kita terus seperti ini?

Apa yang harus diubah? Menurut pribadi penulis, yang perlu dikuatkan perubahannya adalah komitmen bersama untuk memperbaiki dan menyelesaikan masalah ini. Komitmen akan supremasi hukum dengan keadilan yang tinggi. Sistem tidak akan berjalan baik apabila komitmen masih loyo dan bermental banci. Mari perbaiki bersama, hilangkan affirmative action yang menyimpang, keadilan yang tegak sangat kita dambakan selaku sesama rakyat. Kita selaku rakyat sangat menunggu perbaikan dari pemerintah selaku penyelenggara negara. Semoga pemerintah dapat menyelesaikan permasalahan keadilan di negeri ini. Semangat, Pemerintah!


Ditulis oleh:
Muhammad Syarief
(Staf Departemen Kajian Strategis PK KAMMI FT Undip)

(editor: Fafa)

Catatan Mudik Idul Adha: Taujih Abi Buat Ummi dan Anak-anak Sebelum Makan Kupat

Bismillahirrohmaanirrohiim..

(Belum ngomong apapun, Abi udah nangis, dan kita masih dingin.)
Alhamdulillah, kita selama ini selalu diberi begitu banyak kenikmatan oleh Allah SWT.
Anak-anak Abi mau sekolah mudah. Kita qurban, Alhmdulillah, bisa dua, di Gorontalo sama di Bandung.
Orang lain boro-boro bisa qurban, mau makan aja masih mikir gimana.
Makanya, kita harus sering-sering bersyukur, sering-sering melihat ke bawah.
Apa ciri kita bersyukur? Bukan hanya bilang, "Alhamdulillah," tapi dengan banyak-banyak beribadah, banyak sedekah.
Itu adalah bukti kalau kita bersyukur.
Memanfaatkan dengan sebaik-baiknya waktu yang telah Allah berikan dengan banyak beribadah juga bukti tanda syukur kita.
Bukan menghabiskan waktu hanya dengan mengikuti hawa nafsu kita.

Selanjutnya, ada yang tahu, nggak, Rasulullah umurnya sampai berapa?
Enam puluh tiga.
Umur Abi sekarang berapa? Kalau Allah memberi Abi kesempatan yang sama seperti Rasulullah sampai umur 63, berarti tinggal berapa tahun lagi?
10 tahun.
Kalau sampai 56?
3 tahun lagi.
Kalau sampai54?
1 tahun lagi.
Kalau syariatnya, umur Abi sampai 10 tahun lagi. Tapi kalau hakikatnya, nggak ada yang bisa nebak umur kita berapa tahun lagi.
(Sontak kami--Ummi dan anak-anak--semua berlinang air mata.)

Tapi bukan itu. Yang penting barokah selama hidupnya.
Abi mau pesen buat anak-anak Abi: Tekunlah. Tekunlah beribadah.
Cintai Allah cintai Rasulullah cintai Al-qur'an.
Abi mau mewasiatkan ke anak-anak Abi.
Karena kalau kita lihat, lebih sering bapak yang dipanggil duluan daripada ibu oleh Allah.
Aki Jatmika dulu baru Nina nyusul. Aki syamsudin udah pergi, Emak alhamdulillah masih ada sama kita.
Abi dulu nggak sempat lihat kakek Abi, tapi lihat nenek Abi. Ummi juga nggak sempat lihat kakek Ummi, tapi kita bisa lihat neneknya Ummi. Karena apa? Karena memang perempuan itu Allah beri kekuatan lebih dari segi mental dibanding laki-laki.
Jadi jangan pernah sekalipun menyakiti Ummi. kasian Ummi.
Ummi itu udah baik sekali. Pernah nggak mikirin, bangun tidur udah sedia makanan di meja makan?
Emang itu langsung siap gitu aja?
Pagi dibangunin Ummi, berangkat dibekelin uang dibekelin makanan.
Pulang, mau makan tinggal makan.
Pernah nggak kepikiran?
Waktu kalian ada di perut Ummi, Ummi bawa-bawa kemanapun Ummi pergi.
Nggak cuma sehari, tapi 9 bulan Ummi bawa-bawa kalian di perut.
Waktu udah lahir, BAB di mana aja.
Jam 1 Ummi baru selesai nidurin, jam-jam kalian BAB.
Ummi bangun, bersihin BAB kalian dulu, terus nyusuin sampai tidur.
Jam 3 Ummi baru mau tidur pules, kalian merengek lagi. Ternyata ngompol.
Ummi gantiin lagi popoknya.
Terus begitu setiap hari selama kurang lebih 2 tahun.
Itu nggak cuma sekali aja. Tapi 7 orang anak yang Ummi lahirkan.
Ummi juga baik banget. Abi minta anak banyak, Ummi nggak pernah ngeluh ke Abi.
Makanya bilang, "Ah!" aja nggak boleh, kata Allah.
Nyawa Kak Jihad danKak Jundi kalau mau dituker sama pengorbanan Ummi nggak cukup.
Nggak akan pernah cukup.
Di zaman Rasulullah juga banyak sekali kisah orang-orang saleh yang masuk neraka.
Kenapa? Karena tidak berbakti pada orang tua.
Yah, jangan pada nyusahin Ummi lagi, ya.

Terus Abi mau ingetin lagi shalat-nya.
Shalat itu apa? Gabungan perbuatan, lisan, dan hati.
Di lisan, kita bilang, "Allaahu Akbar." Di hati, kita sambil mengingat bahwa "Allah Yang Maha Besar".
Shalat itu tiang agama. Buah dari shalat itu apa? Akhlaq.
Jadi sebisa mungkin shalat itu harus sekhusyuk mungkin.
Gimana caranya biar khusyuk? Harus ngerti artinya.
Shalat jangan cuma rutinitas, melakukan gerakan shalat, baca bacaan shalat tapi nggak tau apa yang dibaca.
Ada yang udah tahu, belum, apa arti dari bacaan-bacaan shalat?
Abi waktu SMA beli buku Sudah Benarkah Shalatku? karangan Hasbi Assiddiqqi.
Itu ada di rak, bukunya tebel, cover-nya warna kuning. Dibaca, ya.
Abi juga udah beli untuk Abi sendiri di Gorontalo.
Nanti ngajinya dikit dulu, lanjut baca terjemahan, terus baca arti bacaan shalatnya.
Nanti setelah liburan ini ketemu Abi lagi, semuanya Abi tes.
Harus udah ngerti arti bacaan shalat-nya. Ummi juga, ya, pelajarilagi.

Terakhir, Abi dulu baca buku Tamasya ke Taman Syurga.
Di buku itu dikisahkan, ada seorang anak yang menyeret orang tuanya yang lagi santai di syurga.
Anak itu menyeret orang tuanya ke neraka.
Setelah Allah periksa lagi ternyata benar, kesalahan ada pada orang tuanya.
Kenapa orang tuanya bisa diseret ke neraka? Karena tidak mendidik.
Bukan karena tidak memenuhi semua keinginan anaknya. Tapi karena tidak mendidik.
Ada juga anak yang tinggal di syurga yang paling tinggi, tapi tidak bersama orang tuanya.
Terus dia mencari-cari, orang tuanya ke mana? Ternyata orang tuanya ada di syurga, tapi yang paling bawah.
Lalu dia minta izin pada Allah, "Bolehkah aku tinggal di syurga ini bersama orang tuaku?"
Allah menjawab, "Tidak! Tapi kamu boleh mengajak orang tuamu ke syurga milikmu."
Nah, itu hebatnya anak.
Dia bisa mengangkat orang tuanya ke syurga yang paling atas, tapi bisa juga menyeret orang tuanya yang ada di syurga ke neraka.
Alhamdulillah, Dek Rahma dan Kak Jundi ngajinya sudah lancar.
Habis ngaji juga suka baca terjemahnya.
Alhamdulillah, itu karunia yang sangat besar buat Abi dan Ummi sebagai orang tua, melihat anak-anaknya berlomba-lomba dalam kebaikan.
Kak Hamzah bisa jadi anak Abi yang paling soleh, Teh Ulfah bisa juga jadi yang paling soleh.
Kak Jihad, Kak Fathi, Kak Hasbi, Kak Jundi, Dek Rahma... semuanya bisa jadi anak Abi yang paling soleh.

Ya sudah, Abi pesen itu aja: banyak bersyukur, banyak berbagi.
Karena orang yang paling mulia itu adalah orang yang paling bermanfaat.

Sekarang kita doakan nenek-kakek kita, orang tua kita, saudara-saudara kita, teman-teman kita ya...

(Berdoa.)

Oh iya, mungkin sekarang anak-anak sering lihat Abi menangis.
Kalau kata orang sholeh, mudah menangis itu menandakan kelembutan hati.
Susah menangis itu menandakan kerasnya hati.

(Makan kupat. :) )


Foto: http://rarajensi.blogspot.com/2011/08/ketupat-lebaran-maknyusss.html



Ditulis oleh:
Sadida Ulfah
(Kesekretariatan PK KAMMI FT Undip)

(editor Fafa)

Alumni Sukses KAMMI - Part 1

Pagi ceria J Yuk, kenalan sama seseorang yang bisa memotivasi nih. Beliau lahir di Rangkasbitung pada tanggal 21 Agustus 1991. Berasal dari Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten dan kini tinggal di Jl. Gondang Timur, Tembalang. Beliau bernama GITA KHAERUNNISA.
Mbak yang satu ini menjalani SD, SMP, dan SMA di Rangkasbitung tempat asalnya. Hingga kini, sedang menjalani masa kuliah di Jurusan Teknik
Kimia Universitas Diponegoro Semarang. Salut deh liat Mbak Gita. Riwayat organisasinya banyak, pengalaman kerjanya juga cukup, pelatihan dan seminar yang diikuti juga banyak, menulis karya ilmiah, dan segudang prestasi lainnya.
Dimulai dari mana nih juga bingung. Oke deh dimulai dari pelatihan yang diikuti ya. Ada LKMM PD (Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa Pra Dasar) Jurusan Teknik Kimia Undip 2009. Kemudian Pelatihan Jurnalistik Teknik Kimia 2009. Selanjutnya Pelatihan Kepemudaan KAMMI Fakultas Teknik 2009. Ada lagi LT (Leadership Training) Jurusan Teknik Kimia 2010, Academic Motivation Training 2011, Grand Opening Research Forum Studi Teknik 2022, Pelatihan Simulai Proses Aspen 2011, Pelatihan Technopreneur R’nB 2011, Pelatihan Riset Market HIMPAS 2011, dan yang terakhir Engeneering Development Motivation and Awareness Training 34 di Universitas Malaya (Malaysia) pada tahun 2012.
Setelah mengetahui pelatihan apa saja yang pernah diikuti, berikutnya kita akan menjelajah pada riwayat organisasi beliau. Dimulai tahun 2010 pernah menjadi staf Departemen Kaderisasi di Rohis Al-Fikri Teknik Kimia, staf Departemen Kaderisasi Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia, staf Departemen Media di Forum Studi Teknik, dan staf Departemen Sosial Kemasyarakatan di KAMMI Teknik Undip. Next pada tahun 2011 beliau pernah menjadi Sekretaris Departemen HRD di Forum Studi Teknik, dan Sekretaris Departemen Kaderisasi di Rohis Al-Fikri Teknik Kimia. Pada tahun 20112, beliau menjadi Sekretaris Umum di Forum Studi Teknik Universitas Diponegoro. Dan organisasi yang masih diikuti saat ini adalah Anggota Badan Koordinasi Kegiatan Mahasiswa Teknik Kimia Indonesia (BKKMTKI) yang dimulai sejak 2009 hingga sekarang. Kemudia beliau diamanahi sebagai Menteri Koordinator Riset dan DIMAS BEM KM Universitas Diponegoro pada tahun 2013.
Keuletan dan kegigihan dalam belajar, riset ilmu pengetahuan, dan sebagainya membuat beliau mendapat banyak pernghargaan. Pada tahun 2009 beliau menerima penghargaan “Artikel Terbaik dalam Rekrutmen Forum Studi Teknik”; “Peserta Terbaik 1 dalam LKMM PD Jurusan Teknik Kimia Undip” ; “Juara 1 Lomba Menulis Cerpen Fiksi dalam PEKSIMINAS Undip. Pada tahun 2012 beliau menerima penghargaan “Penerima Hibah PKM-Penelitian” ; “Juara 3 Mahasiswa Berprestasi Fakultas Teknik Undip”; “Delegasi EDMAT di Malaysia”; “Best Performance Group in EDMAT 34 di Malaysia”; “50 Besar PRISMA (Pekan Riset Mahasiswa) Universitas Brawijaya”; dan “Inspiring Woman dalam Inspiring Woman Talk Show UKM Insani Undip.”

Nah, lihat prestasi yang terakhir ini jadi mikir, benar-benar “Inspiring Woman” J Subhanallah, Super sekali. Jadi begitulah Profil Mbak Gita yang telah kami paparkan. Semoga menginspirasi. 

Komik Ican & Omen: Miss World

"Indonesia, Ibu yang Dirindukan Anaknya"

Di tengah berbagai masalah yang sedang dihadapi negeri ini, baik dari segi sosial, politik, ekonomi, pendidikan, dan lainnya, ternyata rakyat Indonesia tidak putus asa. Mereka masih memiliki harapan besar agar Indonesia menjadi lebih baik. Harapan-harapan itu pun diungkapkan melalui lomba tweet yang diselenggarakan oleh KAMMI FT Undip kemarin (17/8) dalam rangka memperingati HUT ke-68 Republik Indonesia.

Salah satu harapan disampaikan oleh Adhelina Rinta, "Aku mau Indonesia jadi ibu yang selalu dirindukan oleh anak-anaknya, sehingga mereka yang "keluar rumah" kembali untuk membahagiakan ibunya."

Pemilik akun @dhedheL tersebut memenangi lomba tweet melalui harapan di atas dan berhak mendapatkan bingkisan menarik dari KAMMI FT Undip.

"Alhamdulillah, semoga menginspirasi," komentar mahasiswi Teknik Geodesi Undip angkatan 2012 itu.

Dalam lomba tweet kali ini, panitia mencatat ada 110 tweet yang masuk dari 59 peserta. Termasuk dari akun-akun lembaga dan forum seperti BEM FT Undip, Departemen PSDM BEM FT Undip, Departemen Diklan HME Undip, dan mahasiswa Teknik Kimia Undip angkatan 2013.

BEM FT Undip melalui akun @BEMFT_Undip menuliskan, "Aku mau Indonesia yang pengemisnya bisa jadi lebih kreatif. Berani bekerja. Dan difasilitasi pemerintah dan orang kaya."

Sementara itu, Menteri Sosial Politik BEM Undip Joni Firmansyah juga mengikuti lomba ini dengan menyampaikan salah satu tweet-nya, "Merdeka di atas tangisan orang lain itu ciri kezoliman. Apalagi yang menangis ialah mereka yang pertama kali mengakui kita merdeka!"

Apa saja harapan peserta lain untuk Indonesia? Simak melalui http://kammiftundip.blogspot.com/2013/08/110-harapan-untuk-indonesia.html. (fafa)

110 Harapan untuk Indonesia

Dalam rangka HUT ke-68 RI, ada banyak harapan yang tertuang untuk negeri tercinta ini dari para rakyatnya. Beberapa di antaranya diungkapkan melalui kompetisi tweet tentang harapan untuk Indonesia melalui hashtag #AkuMauIndonesia. Apa saja harapan mereka? Yuk, simak di bawah ini.

@A_Nasa7:

@ihsanhidayaat #AkumauIndonesia dicintai rakyatnya


@adam_mamen:

@BEMFT_Undip #AkuMauIndonesia dan penduduknya percaya diri, berdikari sebagai sebuah bangsa yg mandiri, dibangun dengan pondasi hati nurani


@adamraka:

#AkumauIndonesia menjadi negara yang berdikari.


@ademrq:

@BEMFT_Undip #AkuMauIndonesia Bercermin,agar Indonesia tau apa kekurangan yg hrs dibenahi dan kelebihan yg merupakan potensi sblum melangkah


@afifgalang:

#AkumauIndonesia menjadi negara yang menentang keras kejadian pembantaian masy sipil di Mesir oleh militer


@Ariefokey:

#AkumauIndonesia gak kaya dulu lagi :D


@astutiwidia68:

#AkumauIndonesia Bagai Kopi.Pembelajar yang punya rasa tak hambar,karena diri senantiasa sabar. Hingga harum kopiny menggelegar ke sekitar.


@azkazizah:

#AkuMauIndonesia jadi negeri penuh berkah. Dengan kemuliaan akhlak para pemimpinnya, pemuda dan penduduknya

#AkuMauIndonesia jadi negeri yg tahu diri dan tahu balas budi. Maka peduli dan membantu saudara kita di Mesir adalah keharusan

#AkumauIndonesia bangga dengan pemudanya dan pemuda bangga dengan Indonesia nya


@BEMFT_Undip:

#AkumauIndonesia slalu menjunjung tinggi sikap gotong royong dan toleransi antar warganya tnp mngenal status atau jabatan.

#AkumauIndonesia bersih dari KKN yg merugikan masyarkat, korupsi tembak mati bkn tnggl d LP sprti hotel

#AkumauIndonesia energinya dikelola dan dnkmati sndiri oleh masyrktnya tnp campur tangan asing, kedaulatan energi spenuhnya milik kita!

#AkuMauIndonesia hijau sehijau-hijaunya. Udaranya sejuk. Musimnya teratur. Petaninya selalu panen.

#AkuMauIndonesia lalu lintasnya rapi. Ga banyak kendaraan bermotor probadi. Tapi transportasi massa berkualitas dan efektif. Ga ada polusi.

#AkuMauIndonesia tersenyum, bukan cuma sama pejabat, tapi sama rakyat sampai yang paling pelosok. Kalau setuju, RT se-Indonesia tweeps!

#AkuMauIndonesia yang pengemisnya bisa jadi lebih kreatif. Berani bekerja. Dan difasilitasi pemerintah dan orang kaya.

#AkuMauIndonesia dan kita bisa bersatu sebagai saudara. Tanpa bedakan warna, bendera, agama, dan bahasa, dalam batas-batas toleransi.

Di penghujung malam, #AkuMauIndonesia begini dan begini. Dan kudo'akan pada Allah supaya tercapai harapanku. Kamu mau Indonesia seperti apa?


@BrilianSamosir:

#AkumauIndonesia mampu memeratakan kesejahteraan diseluruh wilayah NKRI. Itu aja kok gausah muluk2


@cepi_cahyana:

@BEMFT_Undip #AkumauIndonesia ekonominya meningkat, pemerintahnya "disadarkan" rakyatnya sejahtera, tak banyak lagi perusahaan luar negeri.


@deiszatt:

Sucinya Idul Fitri semakin mengobarkan semangat kemerdekaan #AkumauIndonesia


@dhedheL:

#AkuMauIndonesia jadi ibu yang selalu dirindukan oleh anak anaknya, sehingga mereka yang "keluar rumah" kembali untuk membahagiakan ibunya.


@diahsapitri:

#AkuMauIndonesia merdeka benar" merdeka. Kesadaran akan diri masing2 bahwa semua punya peran


@diklathme:

#AkuMauIndonesia terutama semua kaum pelajar tetap belajar dan meraih prestasi atas nama bangsa Indonesia :D


@edmishi:

#AkuMauIndonesia menjadi negara yg maju dan tidak ada KKN(lagi)


@EHV_2013:

#AkuMauIndonesia lebih mensupport musisi, seniman dan budaya dalam negeri yg berbeda2 tapi tetap satu jiwa dan raga ! We love Indonesia :)


@El_Nadzir:

#akumauindonesia di hari kemerdekaannya yang ke 68 menjadi bangsa yang merdeka seutuhnya, tidak hanya merasakan kemerdekaan yang 'semu'.


@elkonee_J:

#AkuMauIndonesia bisa merdeka dari penjajahan pola pikir dan adab penjajah.


@elleftition2013:

#AkuMauIndonesia lebih bijak lagi dalam penggunaan teknologi. Manfaatkan sebaik2nya ! :)


@fahmiakmal_h:

#AkumauIndonesia mnjadi taman bunga yg cantik dipandang. Berwarna-warna brhimpun mmbntuk satu cita tnpa ada yg saling memaksakan warnanya


@fernandozmr:

Punya penerus yang gereget membenahi bangsa min (?) “@BEMFT_Undip: #AkuMauIndonesia ..... Hmmmm apa lagi tweeps??? :)”


@herbawono:

@BEMFT_Undip #AkumauIndonesia sadar bahwa dia mampu, berpotensi, kayaraya, ga bodoh, dan bisa menjadi pemimpin dunia, Allahu Akbar!!!


@ihsanhidayaat:

#AkumauIndonesia pandai menghargai. Menghargai jasa yang telah berjuang agar Indonesia #merdeka

Ironi ketika berita perhatian kepada para veteran pejuang hanya musiman ketika menjelang #17an #AkuMauIndonesia

#AkumauIndonesia berani! Hajar tuh negara yang mau ngobrak-ngabrik negara kita. Kita negara besar boss, sampai kapan mau di ketiak mereka?


@Irfan_YI:

#AkumauIndonesia mandiri energi, mandiri pangan, dan dipimpin oleh pemimpin2 penghafal Quran

#AkumauIndonesia diam | diam merenung sejenak | menengadahkan tangan untuk saudara di Mesir

#AkumauIndonesia ora mung ngurusi udele dhewe | tidak egois | menjunjung solidaritas


@jefripahid:

#AkumauIndonesia medianya gak lebay, slalu mengekspose artis2 gk penting yg sok cari muka, masalah d negara bnyk gk cmn artis2 gk jelas


@Joniisme:

1. Mencintai negeri ini simple kok. Cukup kau cintai ia tanpa nafsu serakah, cintai ia dgn cinta bkn caci dan cerca.. #AkuMauIndonesia

2. Walaupun kutahu merdeka mu dan merdeka ku berbeda, tapi apalah mau dikata kita tetap satu tanah.. #AkuMauIndonesia

3. Bolehlah negeri ini memperingati hari kemerdekaannya, tapi kalau anak mudanya masih tersandera cinta, apa iya merdeka? #AkuMauIndonesia

4. Klau mnghormat pd bendera mnjdi ukuran mrdeka, mka bruntunglah amerika & antek2nya, krn bendera mrka yg kta beri hormat! #AkuMauIndonesia

5. Tanah masih sama, airnya pun sama, tapi rasa atas kuasa yg mmbedakan kita. Terpecahlah kita oleh Iblis yg brnama kuasa! #AkuMauIndonesia

6. Kalau hari ini negeri brgembira, rakyat suka ceria. Tp cma hari ini! Bsok? Tangis msih mnjadi sedu sedan seantero negeri #AkuMauIndonesia

7. Selama anak bangsa msih blum mnjdi tuan di negeri sndiri, slama itulah kta terjebak pda kuasa kturunan fir'aun. Suram :) #AkuMauIndonesia

8. Merdeka itu simple. Dirasakannya keadilan, kesetaraan, dan kesejahteraan. Cukuplah bagi kami rakyat jelata.. #AkuMauIndonesia

9. Kalau hari ini dunia bergejolak krn Mesir menangis, dunia diam. Indonesia? Scara konstitusi merekapun diam. Teganya.. #AkuMauIndonesia

10. Mrdeka diats tangisan org lain itu ciri kezoliman. Aplagi yg mnangis ialah mreka yg prtama kali mngakui kita mrdeka! #AkuMauIndonesia


@kang_ajik:

#AkuMauIndonesia merdeka dari penjajahan WTO pak @SBYudhoyono http://m.suaramerdeka.com/index.php/read/news/2013/08/17/168599


@kang_isnoet:

#AkuMauIndonesia jadi kiblatnya sumber pangan dunia...


@kuasatu:

#AkumauIndonesia berantas para koruptor yang membuat sebagianya besar masyarakat hidup miskin.


@lilo_mujadilah:

1. #AkumauIndonesia amalkan Pancasila dan UUD '45 secara menyeluruh dan sebenar2nya. cc: @SBYudhoyono

2. #AkumauIndonesia tak pisah2kan agama dg negara (politik), krn amanah pertama Pancasila adalah Ketuhanan.cc: @SBYudhoyono

3. #AkumauIndonesia jg selalu ingat Tuhan dlm setiap langkahnya, seperti dicontohkan Pembukaan UUD '45. cc: @SBYudhoyono

4. #AkumauIndonesia tegas tolak pembantaian rakyat Mesir,krn amanah ke2 Pancasila ttg kemanusiaan yg beradab. cc: @SBYudhoyono

5. #AkumauIndonesia tdk abai dg kondisi Mesir,krn kata Pembukaan UUD'45: "ikut melaksanakan ketertiban dunia". cc:@SBYudhoyono


@LinaDjawa:

#AkuMauIndonesia menjadi negara yang taat hukum, sainsnya terdepan dan kebebasan beragamanya terjaga


@lokapuspita:

#AkuMauIndonesia merdeka dlm artian sebenarnya.. Merdeka dari sgala campur tangan asing, dlm mngelola SDA.. Say goodbye to freeport please..


@lutfimbo:

#AkumauIndonesia merdeka dari penjajahan ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan politik yg menyebabkan indonesia bergantung kpd negara maju

#AkumauIndonesia merdeka dalam mengolah energi di negaranya sendiri tanpa ada campur tangan swasta. Kedaulatan energi sepenuhnya milik kita

#AkumauIndonesia dapat menghasilkan makanan pokok sendiri dan tidak lagi mengimpor dari tetangga sebelah.

#AkumauIndonesia memiliki pemuda yg peduli akan nasib bangsanya, memiliki pemuda yg kreatif, memiliki pemuda yg mandiri.


@luthfirhmn:

#AkuMauIndonesia smakin berpikir "globally" berAKSI "locally"


@Mikonegoro:

#AkumauIndonesia jadi harga diri buat semua Rakyatnya, biar kita bela sampe mati kalo harga diri diinjak2


@mnursholeh:

#AkuMauIndonesia mencintai kita seperti matahari mencintai titah Tuhanya, tak pernah lekang dimakan zaman


@mulkan_azizi:

#AkuMauIndonesia menjadi "baldatun, toyyibatun wa robbul ghofur" artinya buka di alqur'an ya..:)


@PSDM_BemFT:

@BEMFT_Undip #AkumauIndonesia menjadi bangsa yang mempunyai kader-kader terbaik demi mengharumkan nama Indonesia :D


@r_onyprasetya:

@BEMFT_Undip #AkumauIndonesia rakyatnya mencintai budayanya dan memajukan bersamaan dg ipteknya :D


@Rahmat_rizq:

Di hari lahirnya bangsa yang besar ini #AkumauIndonesia menjadi bangsa yang Peduli, peduli terhadap saudara kita disana #SaveEgypt :D


@RahmatTubagusH:

@bemft_undip #AkuMauIndonesia bersih, baik bersih raganya dan bersih jiwa rakyatnya :)


@ratihnisaalhaq:

bangkit itu.. Aku mati syahid pasti... Mau negeriku ini... indonesia langkah pasti tentu... berubah #AkuMauIndonesia BERUBAH..


@sadidaulfah:

#AkuMauIndonesia lebih bersih. Bersih dari sampah organik, non organik, dan para pelaku kkn. #eh :p

#AkuMauIndonesia lebih bijak. Bijak dalam menghadapi dan menanggapi realita2 yang seringkali dimanipulasi oleh media. #eh :p

#AkuMauIndonesia lebih tahu. Tahu kalo Indonesia tu punya segudang prestasi, sayangnya kalah rating ama berita kriminal para petinggi #eh :p

#AkuMauIndonesia lebih percaya. Percaya kalo Indonesia mampu. Mampu bangkit dari sgala jenis keterpurukn yg ada. Prcaya gaaa?

#AkuMauIndonesia lebih sadar. Sadar kalo Nasionalisme itu bukan brarti mengurus dunia sndiri jadi tdk peduli dunia luar. pak @SBYudhoyono

#AkuMauIndonesia lebih jujur. Jujurlah..sama anak SD. siapa sbnrnya tokoh2 perebut kemerdekaan itu? mereka syahid loh :)

#AkuMauIndonesia lebih bebas. Bebas dari campur tangan asing yang merugikan bangsa. BANGSA ya! bukan ANDA -->para elit #eh :p

Well,the point is.. #AkuMauIndonesia LEBIH BAIK. Krn alasan itupun sindiran&sentilan sering terlontar dr mulut para pngkritik.

Terakhir. #AkuMauIndonesia sama sekali! Sama sekali tanpaJIL dan tanpa Syi'ah yang sesat! MERDEKA!!! ^^


@sandymaruf:

#AkuMauIndonesia Orangnya Baik, Jujur, Amanah, dan Bijaksana. Semuanya tanpa terkecuali.


@semnastek2013:

#AkuMauIndonesia hemat energi dan kreatif dalam pembangunan pembangkit tenaga listrik yg mandiri, efisien dan ramah lingkungan :D


@siddikprayogi:

#AkuMauIndonesia menjunjung tinggi nilai kejujuran dan rasa nasionalisme


@siiqna:

#AkuMauIndonesia bebas dari penyakit Korupsi, Kolusi dan Nepotisme yg merontokan negeri


@syarief130495:

#AkumauIndonesia bebas dari 'Penjajah', karena Indonesia belum merdeka, cuuuk...


@taufikarahmat:

#AkuMauIndonesia bahagia dengan sederhana.

#AkuMauIndonesia bahagia dengan kemerdekaannya yang nyata.

#AkuMauIndonesia yang "Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa..."

#AkuMauIndonesia yang "...dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan.."

#AkuMauIndonesia yang "...karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan."

#AkuMauIndonesia yang "yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur." -Alinea 2 Pembukaan UUD '45


@TekimUNDIP13:

#AkuMauIndonesia mengenal mahasiswa undip sebagai kader-kader bangsa yang mampu menghapus tangis darah di tanah air ini @BEMFT_Undip


@ulfahauliams7:

#AkuMauIndonesia ga punya KORUPTOR , ga punya rakyat yg hidupnya gak layak

#AkuMauIndonesia punya para petinggi negara yang bener2 bersih dari KORUPSI


@vah_eva:

#AkumauIndonesia benahi diri untuk negri, sadar lingkungan, untuk kemerdekaan


@vianelektro:

#AkumauIndonesia menjadi negara hijau yang menyejukkan penghuninya dan negara biru yang menyegarkan penghuninya.

#AkumauIndonesia Smakin merah berdarah perjuangan rakyatnya membangun Indonesia & smakin putih kesucian nama bangsa Indonesia


@wahyueko_n:

#AkuMauIndonesia yang makmur dan sejahtera, damai sentosa, terus maju dalam berkarya


@yogawirayoga:

@BEMFT_Undip #AkumauIndonesia bebas hutang luar negeri, tidak terlalu tergantung dengan asing dan menjadi bangsa mandiri :D


@YozanAde:

@BEMFT_Undip #AkuMauIndonesia mampu menciptakan pembangunan infrastruktur dan ekonomi yang merata dari kota sampai pedasaan


@yudhijunpyo:

Sederhana min, #AkuMauIndonesia jujur dan cerdas


DIBUANG SAYANG


Selain yang disebut di atas, pada lomba tweet kali ini ternyata ada juga peserta yang "salah hashtag". Meski begitu, sayang sekali jika harapan baik mereka tak diamini oleh pembaca. Apa saja harapan mereka?


@Irfan_YI:

#AkuinginIndonesia menghapuskan segala bentuk penjajahan melanggar HAM. #IndonesiaLovesEgypt



@ajumariu:

#AkuInginIndonesia semakin cerdas. Tidak mudah percaya dengan berita tanpa sumber yg jelas, tidak gampang terprovokasi.

#AkuInginIndonesia semakin cerdas. Tidak asal twit, share, forward, sebar tanpa tabayyun. Percaya tanpa dasar.

Tapi juga #AkuInginIndonesia semakin peka dan dan perduli. Mengedepankan welas asih dari debat kusir dan ego serta kepentingan pribadi.

#AkuInginIndonesia ikut berkonspirasi menjadikanku ahli sampah haha

#AkuInginIndonesia mengeluarkan kecaman atas perbuatan militer mesir ASAP #IndonesiaLovesEgypt

#AkuInginIndonesia lebih tenang. Timeline suatu saat tidak dipenuhi galauan atau twitwar tapi kultwit semua ekekek. #akusidaun

KAMMI Semarang Turut Serta Aksi Solidaritas terhadap Mesir

Foto: Zahra
Semarang - Ramainya aksi di berbagai daerah untuk menunjukkan rasa solidaritasnya terhadap rakyat sipil Mesir tak membuat KAMMI Semarang ketinggalan dalam aksi tersebut. Puluhan kader KAMMI Semarang dan komisariat-komisariat yang ada di bawahnya menjadi bagian dari masyarakat yang tergabung dalam Forum Solidaritas Rakyat Mesir Semarang (Forsi Rames) yang turun aksi pada hari ini (16/8) di Semarang. Aksi ini dimulai pukul 13.30 di depan Masjid Baiturrahman, dilanjutkan berjalan mengitari Simpang Lima hingga tempat eks-videotron di Jalan Pahlawan.

Seperti diketahui, tragedi pembantaian rakyat sipil oleh junta militer di Mesir terjadi karena rakyat sipil menolak kudeta militer atas presiden mereka yang sah, Dr. Muhammad Mursi.

Beberapa tokoh publik menyampaikan orasinya dalam aksi tersebut. Salah satunya adalah Wakil Walikota Salatiga Muh. Haris, yang menyatakan bahwa sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia harus memberi dukungan kepada rakyat Mesir. Selain itu, Haris mengimbau bahwa meskipun Mursi berada di tempat yang jauh, kita seharusnya mengormatinya sebagai pemimpin yang sah hasil demokrasi.

Dalam orasinya di depan eks-videotron, pengamat Timur Tengah Ahmad Dzakirin menyampaikan, "Ini peristiwa yang iblis sekalipun tidak akan sanggup melakukannya kecuali dari golongan manusia."

Dia juga menuntut Presiden RI untuk mengambil sikap tegas. "Pemerintahan SBY harus berani tegas terhadap rezim kudeta militer," katanya.

Novelis yang juga dai Habiburrahman El Shirazy menyampaikan beberapa informasi yang didapatnya dari kawan-kawannya di Mesir, bahwa meskipun media menyebutkan jumlah korban hanya ratusan orang, faktanya korban tragedi Mesir mencapai ribuan orang. Usai berorasi, dia mengimami para peserta aksi dalam shalat ghaib di tempat.

Tak lupa Ketua Umum KAMMI Semarang Barri Pratama juga berorasi mengiringi teatrikal yang ditampilkan beberapa peserta aksi. Aksi teatrikal ini diikuti pembakaran foto As Sisi yang mendalangi peristiwa kudeta di Mesir. (fafa)

KAMMI FT Undip Juara Umum Olimpiade Ramadhan

Semarang - Setelah melalui proses lomba sehari penuh, KAMMI Fakultas Teknik Universitas Diponegoro (FT Undip) berhasil memenangi Olimpiade Ramadhan yang diselenggarakan oleh KAMMI Semarang hari ini (21/7). Olimpiade Ramadhan merupakan agenda rutin KAMMI Semarang yang diadakan setiap bulan Ramadhan dan diselenggarakan secara bergilir di komisariat-komisariat di bawah naungan KAMMI Semarang.

Dari delapan cabang lomba, KAMMI FT Undip memenangi enam di antaranya. Pada lomba fotografi, karya Ihsan Hidayat mendapatkan juara 1, sedangkan karya Ovi Annisa Q.A. menjadi juara 1 lomba resensi. Sementara itu, M. Fadhil Faishal mendapatkan dua gelar sekaligus, yaitu juara 3 tahfidz ikhwan dan juara 2 lomba ranking 1. Pada lomba company profile, video karya Mizannul Haq mendapatkan juara 1. Terakhir, untuk lomba debat, tim yang beranggotakan Fahmi Akmal H., Fadhila Fatma P., dan Ifki Arifatul U. berhasil mengalahkan KAMMI Fakultas Ekonomi Undip pada babak final.

Berdasarkan hasil tersebut, KAMMI FT Undip mendapatkan juara umum dan menjadi tuan rumah untuk Olimpiade Ramadhan berikutnya.


"Mari, Bung, Rebut Kembali!"

Kontingen KAMMI FT Undip mengikuti olimpiade ini dengan semangat "Mari, Bung, Rebut Kembali!" Pasalnya, terakhir kalinya KAMMI FT Undip menjadi juara umum adalah tiga tahun sebelumnya, yaitu pada Ramadhan 1431 atau bertepatan dengan 2010 M). Setelah itu, berturut-turut juara Olimpiade Ramadhan adalah KAMMI IKIP PGRI dan KAMMI Unnes.


Kawinkan Dua Piala

Kemenangan KAMMI FT Undip pada olimpiade kali ini pada akhirnya berhasil mengawinkan piala Jambore Ukhuwah dengan piala Olimpiade Ramadhan. Ide mengawinkan ini telah muncul sejak KAMMI FT Undip berhasil memenangi Jambore Ukhuwah yang diadakan KAMMI Semarang pada 2012 lalu. Jambore Ukhuwah diadakan setiap dua tahun.

"Akhirnya kita bisa kembali menjadi juara umum lagi dan menduetkan piala bergilir Olimpiade Ramadhan dan Jambore Ukhuwah," ungkap Fahmi melalui akun Facebook-nya. (fafa)

Harkitnas Ala Kammift Undip


Ini dia Video Harkitnas ala KAMMI FT Undip. Bangkit itu sederhana :)

Perkataan Mempengaruhi Segalanya

Seorang pasien penderita penyakit kanker terbaring di atas tempat tidur di sebuah rumah sakit yang entah rumah sakit ke berapa yang pernah disinggahinya. Dan kali ini pun hasil yang didapat tidak jauh berbeda dengan perawatan sebelumnya. Bahkan dokter yang menanganinya sempat menghampirinya. Sambil mengangkat kedua tangannya ia berkata kepada si pasien, bahwa seluruh upaya medis telah ditempuh. Karena kondisi penyakit yang sangat kritis, agaknya harapan untuk sembuh sangat tipis.

Bisa dibayangkan bagaimana reaksi pasien tersebut. Sedih, gelisah, depresi, tidak ada lagi gairah dan upaya. Berbeda halnya jika si dokter yang merawatnya itu mengatakan hal lain, kondisinya memang sangat parah, namun, menurutnya, masih ada harapan untuk sembuh. Tentu si pasien sangat bergembira mendengarnya. Kata-kata dokter itu akan mempengaruhi semangatnya untuk sembuh.

Kata-kata mempunyai kekuatan yang luar biasa. Bahkan terkadang ia lebih ampuh daripada senjata. Dalam hal ini pepatah lama masih relevan, bahwa lidah lebih tajam daripada pedang. Betapa sering sebuah perang berkobar disebabkan oleh kata. Demikian pula sebaliknya, perang dapat dihentikan oleh sebuah diplomasi atau secarik kertas perjanjian damai. Seorang penulis wanita Jerman, Annemarie Schimmel, berbicara tentang kekuatan kata. "Kata yang baik laksana pohon yang baik. Kata diyakini sebagai suatu kekuatan kreatif oleh sebagian besar agama di dunia; katalah yang mengantarkan wahyu; kata diamanahkan kepada umat manusia sebagai titipan yang harus dijaga, jangan sampai ada yang teraniaya, terfitnah, atau terbunuh oleh kata-kata."

Karena kata-kata seseorang bisa bergairah, bersemangat, terhibur dari duka, seorang pasien akan mempunyai harapan sembuh oleh kata-kata dokter. Yang terkadang kondisi sesungguhnya berlawanan dengan kata-kata itu, sekadar untuk menerbitkan semangat. Juga karena kata-kata, hati yang tadinya cerah berbunga-bunga menjadi redup sedih. Tadinya optimis menjadi pesimis. Bersemangat menjadi patah arang.

Kata-kata sebagai alat yang ampuh untuk berbagai kepentingan orang. Melobi, mempengaruhi, merayu, menghina, melecehkan, membalaskan sakit hati. Dan kata orang, ia adalah senjata bermata dua. Jika kata-kata itu keluar dari orang baik dan suka melakukan perbaikan, maka dampak yang ditimbulkannya akan positif. Namun jika ia diungkapkan oleh orang jahat dan mencintai tersebarnya kejahatan di muka bumi ini, dampak yang ditimbulkannya tentu kejahatan itu sendiri sebagai produk hatinya yang jahat itu.

Seorang dai dengan tugas dakwahnya mengajak orang kepada Allah dalam taat dan ibadah kepada-Nya. Aktivitas dakwahnya sangat didominasi oleh penyampaian kata-kata. Sebab sasaran yang hendak dituju adalah akal manusia itu sendiri. Jika tujuan dakwah adalah melakukan perubahan (taghyir), maka faktor utama yang dapat mempengaruhi proses perubahan adalah akal pikiran. Dengan adanya perubahan pada tataran pemahaman dan pola pikir, maka perubahan persepsi dan tingkah laku bisa terjadi.

Penyampaian kata-kata bahkan menjadi titik tekan tugas para nabi dan rasul. Seperti yang Allah tegaskan kepada Rasulullah saw. Allah berfirman, "Jika mereka berpaling maka Kami tidak mengutus kamu sebagai pengawas bagi mereka. Kewajibanmu tidak lain hanyalah menyampaikan (risalah)." (As-Syura: 48).

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Design Blog, Make Online Money