Harkitnas Ala Kammift Undip


Ini dia Video Harkitnas ala KAMMI FT Undip. Bangkit itu sederhana :)

Perkataan Mempengaruhi Segalanya

Seorang pasien penderita penyakit kanker terbaring di atas tempat tidur di sebuah rumah sakit yang entah rumah sakit ke berapa yang pernah disinggahinya. Dan kali ini pun hasil yang didapat tidak jauh berbeda dengan perawatan sebelumnya. Bahkan dokter yang menanganinya sempat menghampirinya. Sambil mengangkat kedua tangannya ia berkata kepada si pasien, bahwa seluruh upaya medis telah ditempuh. Karena kondisi penyakit yang sangat kritis, agaknya harapan untuk sembuh sangat tipis.

Bisa dibayangkan bagaimana reaksi pasien tersebut. Sedih, gelisah, depresi, tidak ada lagi gairah dan upaya. Berbeda halnya jika si dokter yang merawatnya itu mengatakan hal lain, kondisinya memang sangat parah, namun, menurutnya, masih ada harapan untuk sembuh. Tentu si pasien sangat bergembira mendengarnya. Kata-kata dokter itu akan mempengaruhi semangatnya untuk sembuh.

Kata-kata mempunyai kekuatan yang luar biasa. Bahkan terkadang ia lebih ampuh daripada senjata. Dalam hal ini pepatah lama masih relevan, bahwa lidah lebih tajam daripada pedang. Betapa sering sebuah perang berkobar disebabkan oleh kata. Demikian pula sebaliknya, perang dapat dihentikan oleh sebuah diplomasi atau secarik kertas perjanjian damai. Seorang penulis wanita Jerman, Annemarie Schimmel, berbicara tentang kekuatan kata. "Kata yang baik laksana pohon yang baik. Kata diyakini sebagai suatu kekuatan kreatif oleh sebagian besar agama di dunia; katalah yang mengantarkan wahyu; kata diamanahkan kepada umat manusia sebagai titipan yang harus dijaga, jangan sampai ada yang teraniaya, terfitnah, atau terbunuh oleh kata-kata."

Karena kata-kata seseorang bisa bergairah, bersemangat, terhibur dari duka, seorang pasien akan mempunyai harapan sembuh oleh kata-kata dokter. Yang terkadang kondisi sesungguhnya berlawanan dengan kata-kata itu, sekadar untuk menerbitkan semangat. Juga karena kata-kata, hati yang tadinya cerah berbunga-bunga menjadi redup sedih. Tadinya optimis menjadi pesimis. Bersemangat menjadi patah arang.

Kata-kata sebagai alat yang ampuh untuk berbagai kepentingan orang. Melobi, mempengaruhi, merayu, menghina, melecehkan, membalaskan sakit hati. Dan kata orang, ia adalah senjata bermata dua. Jika kata-kata itu keluar dari orang baik dan suka melakukan perbaikan, maka dampak yang ditimbulkannya akan positif. Namun jika ia diungkapkan oleh orang jahat dan mencintai tersebarnya kejahatan di muka bumi ini, dampak yang ditimbulkannya tentu kejahatan itu sendiri sebagai produk hatinya yang jahat itu.

Seorang dai dengan tugas dakwahnya mengajak orang kepada Allah dalam taat dan ibadah kepada-Nya. Aktivitas dakwahnya sangat didominasi oleh penyampaian kata-kata. Sebab sasaran yang hendak dituju adalah akal manusia itu sendiri. Jika tujuan dakwah adalah melakukan perubahan (taghyir), maka faktor utama yang dapat mempengaruhi proses perubahan adalah akal pikiran. Dengan adanya perubahan pada tataran pemahaman dan pola pikir, maka perubahan persepsi dan tingkah laku bisa terjadi.

Penyampaian kata-kata bahkan menjadi titik tekan tugas para nabi dan rasul. Seperti yang Allah tegaskan kepada Rasulullah saw. Allah berfirman, "Jika mereka berpaling maka Kami tidak mengutus kamu sebagai pengawas bagi mereka. Kewajibanmu tidak lain hanyalah menyampaikan (risalah)." (As-Syura: 48).

Ralat Berita "Mensospol BEM Undip Juarai Stand Up Comedy"

Dalam berita yang kami rilis hari ini (28/5) yang berjudul Mensospol BEM Undip Juarai Stand Up Comedy tertulis bahwa peserta dari PK KAMMI Unnes adalah Prasetyo Listiaji yang menjabat sebagai Kepala Departemen Kajian Strategis. Yang benar, peserta dari PK KAMMI Unnes adalah Miftakhul Hadi yang menjabat sebagai Staf Hubungan Masyarakat pada komisariat tersebut.

Kesalahan telah diperbaiki dalam berita tersebut, dan redaksi mohon maaf atas kesalahan penulisan. (red)

Mensospol BEM Undip Juarai Stand Up Comedy

Menteri Sosial Politik (Mensospol) Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Diponegoro (BEM KM Undip) Joni Firmansyah menjuarai lomba Stand Up Comedy yang dilaksanakan Pengurus Komisariat KAMMI Fakultas Teknik (PK KAMMI FT) Undip, Senin (27/5). Acara yang digelar di Student Business Center (SBC) Banjarsari Tembalang ini bertemakan "Bangkit ala Gue" dan merupakan bagian dari rangkaian agenda peringatan Hari Kebangkitan Nasional.

Acara ini merupakan terobosan Departemen Kajian Strategis PK KAMMI FT Undip dalam upaya memasyarakatkan KAMMI. Sekretaris Departemen Kajian Strategis Ifki Arifatul Utami mengatakan, agenda-agenda KAMMI selama ini hanya dinikmati oleh kalangan KAMMI sendiri. "Jadi orang-orang nggak begitu kenal dengan KAMMI," tuturnya.

Ketua Umum PK KAMMI FT Undip Ihsan Hidayat menambahkan, Stand Up Comedy juga menjadi sarana  penyampaian pendapat mahasiswa. "Kami ingin meramu cara yang extraordinary dalam mengekspresikan daya kritis mahasiswa karena tidak semua orang suka berekspresi melalui aksi jalanan atau tulisan. Jika kita cermati materi yang disampaikan banyak berisi kritikan dan masukan bagi kita generasi muda dalam mewujudkan kebangkitan," kata Ihsan.

Sementara itu, para peserta juga menyambut antusias acara tersebut.

"Stand Up Comedy menjadi momentum tersendiri bagi seluruh aktivis yang cenderung terfokus pada dinamika politik kampus," komentar Joni sang juara. "Ini ajang silaturrahim yang membuktikan bahwa kami tak hanya pandai dalam sisi retorika ataupun romantika cinta, namun yang terpenting adalah kami mampu membuat orang lain tersenyum."

Joni berhasil mengalahkan belasan peserta lain, bahkan termasuk peserta dari Universitas Negeri Semarang (Unnes), yaitu Miftakhul Hadi yang merupakan staf Departemen Hubungan Masyarakat KAMMI Unnes.

"Tema yang diambil sangat sesuai dengan apa yang diperlukan Indonesia, yaitu sebuah kebangkitan kembali. Pemilihan tempat juga sangat tepat, di rumah makan, jadi mahasiswa umum juga dapat menikmatinya. Comic-nya keren-keren, gokil abiz lah," tutur Miftakh.


Khatam Satu Juz

Menanggapi komentar bahwa Stand Up Comedy merupakan hal yang terlalu cair bagi lembaga pergerakan Islam semacam KAMMI, Ifki menyampaikan bahwa pengurus KAMMI memang harus lebih mawas diri agar tidak terwarnai dan mempertebal iman. "Pengurus diwajibkan khatam 1 juz lho hari ini," akunya usai acara ditutup. (fafa)

Refleksi 15 Tahun Reformasi


Selasa (21/05) KAMMI Daerah Semarang melakukan aksi peringatan 15 tahun reformasi. Aksi yang digelar di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah ini diikuti oleh Pengurus KAMMI dari berbagai perguruan tinggi di Semarang di antaranya, Undip, Unnes dan Polines.

Aksi diawali dengan melakukan orasi di sekitar jalan pemuda. Kemudian dilanjutkan dengan berjalan ke kantor Gubernur dan DPRD Jawa Tengah. Di sana kembali digelar orasi dan juga teatrikal. Selain itu ada juga pembacaan puisi yang dibawakan oleh salah satu peserta aksi. Di tengah jalannya aksi sempat terjadi ketegangan antara para peserta aksi dengan petugas keamanan karena para peserta aksi tidak diperkenankan masuk ke kantor gubernur Jawa Tengah. Ketegangan baru mereda saat beberapa perwakilan peserta aksi diperkenankan masuk untuk menemui anggota DPRD, namun sayangnya tidak ada satu pun anggota DPRD yang berada di dalam kantornya.

Dalam aksinya kali ini, KAMMI Semarang memiliki 15 tuntutan yang ditujukan pada pemerintah, yaitu:

1.       Tolak kapitalisasi dan liberalisasi pendidikan
2.       Pendidikan gratis sampai perguruan tinggi
3.       Tolak kenaikan harga BBM
4.       Tuntaskan kasus KKN
5.       Wujudkan kesejahteraan rakyat terutama buruh petani dan nelayan khusunya di Jawa Tengah
6.       Wujudkan kebijakan energi dan migas untuk kepentingan rakyat bukan kepentingan asing
7.       Pemerataan pendidikan di seluruh wilayah Indonesia
8.       Wujudkan penegakkan hukum yang adil seadil-adilnya
9.       Melawan lupa untuk menuntaskan kasus pelanggaran HAM
10.   Melestarikan, mengembangkan budaya bangsa sebagai aset dan kekayaan bangsa (alhawary)

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Design Blog, Make Online Money