Foto: Zahra |
Seperti diketahui, tragedi pembantaian rakyat sipil oleh junta militer di Mesir terjadi karena rakyat sipil menolak kudeta militer atas presiden mereka yang sah, Dr. Muhammad Mursi.
Beberapa tokoh publik menyampaikan orasinya dalam aksi tersebut. Salah satunya adalah Wakil Walikota Salatiga Muh. Haris, yang menyatakan bahwa sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia harus memberi dukungan kepada rakyat Mesir. Selain itu, Haris mengimbau bahwa meskipun Mursi berada di tempat yang jauh, kita seharusnya mengormatinya sebagai pemimpin yang sah hasil demokrasi.
Dalam orasinya di depan eks-videotron, pengamat Timur Tengah Ahmad Dzakirin menyampaikan, "Ini peristiwa yang iblis sekalipun tidak akan sanggup melakukannya kecuali dari golongan manusia."
Dia juga menuntut Presiden RI untuk mengambil sikap tegas. "Pemerintahan SBY harus berani tegas terhadap rezim kudeta militer," katanya.
Novelis yang juga dai Habiburrahman El Shirazy menyampaikan beberapa informasi yang didapatnya dari kawan-kawannya di Mesir, bahwa meskipun media menyebutkan jumlah korban hanya ratusan orang, faktanya korban tragedi Mesir mencapai ribuan orang. Usai berorasi, dia mengimami para peserta aksi dalam shalat ghaib di tempat.
Tak lupa Ketua Umum KAMMI Semarang Barri Pratama juga berorasi mengiringi teatrikal yang ditampilkan beberapa peserta aksi. Aksi teatrikal ini diikuti pembakaran foto As Sisi yang mendalangi peristiwa kudeta di Mesir. (fafa)
No comments:
Post a Comment