Pemuda, seseorang yang diharapkan besar perannya di dalam bangsa. Pemuda seolah menjadi sebuah amunisi terbesar yang dimiliki bangsa, tiang yang kuat dan mapan untuk mengangkat nilai bangsa. Pemuda merupakan sosok yang sangat ditunggu kontribusinya di masyarakat, untuk membela negaranya, sosok yang tangguh untuk menjadi orang terdepan dalam barisan bangsa. Pemuda juga merupakan orang yang sangat berpengaruh bagi dunia, perubahan-perubahan besar di dunia dilakukan oleh pemuda. Pemuda lah, yang membuat islam tersebar kemana-mana, ia lah yang menyebarkan benih-benih kedamaian islam diseluruh seantero jagad raya. Berkat kegigihan, keberanian, serta ketangguhan pemuda lah negara kita tercinta meraih kemerdekaannya. Pemuda juga yang mampu meruntuhkan kekuasaan tirani ORBA, yang membuat sang diktator tunduk kepadanya. Apa lagi yang kurang dari pemuda? Ia sebuah kata yang menyimpan tanggung jawab yang besar bagi bangsa.
Dapat menjadi sebuah tanda, bahwa negara yang hebat itu ada karena peran pemuda yang hebat pula. Indonesia bisa merdeka di zaman dahulu, menandakan betapa hebatnya pemuda yang pernah dimiliki bangsa kita tercinta. Jika kita refleksikan sekarang bagaimana kondisinya? Negara kita saat ini sedang sakit, sakit sekali, mengapa demikian? Perlu diwaspadai, pemuda kita sedang sakit! Pemuda hebat yang dimiliki bangsa berubah menjadi pemuda yang jinak dan terserang penyakit yang menggerogoti moral mereka. Hati-hati!
Jika kita lihat sekarang, perlu kita cermati pemuda Indonesia sekarang. Apakah pemuda Indonesia sekarang sudah dikatakan pemuda yang tangguh yang dimiliki bangsa? Mari kita lihat prestasi para pemuda Indonesia dibandingkan kejahatan moral yang dilakukan pemuda Indonesia sendiri, mana yang lebih banyak? Perbandingannya jauh sekali, kawan! Lebih banyak pemuda yang menjadi 'orang jahat' daripada 'orang prestatif'!
Baru-baru ini ada berita dari pemuda Indonesia yang menjadi caleg dari Partai PPP, yang dihajar massa karena kedapatan mencuri barang milik santri di sebuah pesantren. Alasan mencurinya adalah untuk sosialisasi caleg menjelang pemilu, lucu sekali, tapi menyakitkan! Mencuri uang dari rakyat, untuk sosialisasi kampanye supaya dipilih rakyat. Beginikah pemuda Indonesia? pemuda yang ditunggu kontribusinya untuk negeri, namun justru menggerogoti negeri sendiri! Belum jadi wakil rakyat sudah mencuri uang, bagaimana yang sudah menjadi wakil rakyat? Dari berita tadi dapat kita bayangkan bagaimana kondisi 'wakil rakyat' yang ada di 'gedung mewah' disana. Kebobrokan negeri ini dapat dimungkinkan karena kebobrokan moral pemudanya, kawan!
Di refleksi sumpah pemuda, mulai hari ini, detik ini juga, mari kita maksimalkan peran kita sebagai pemuda untuk menjadi tonggak utama yang menjunjung bangsa ini. Dimulai dari diri kita sendiri, mulai dari yang paling mendasar. Mari kawanku, Indonesia menunggu peran kita! Mari kita buktikan bahwa kita adalah para pemuda terhebat yang dimiliki Indonesia. Salam Pemuda Indonesia!
(editor: Fafa)
Dapat menjadi sebuah tanda, bahwa negara yang hebat itu ada karena peran pemuda yang hebat pula. Indonesia bisa merdeka di zaman dahulu, menandakan betapa hebatnya pemuda yang pernah dimiliki bangsa kita tercinta. Jika kita refleksikan sekarang bagaimana kondisinya? Negara kita saat ini sedang sakit, sakit sekali, mengapa demikian? Perlu diwaspadai, pemuda kita sedang sakit! Pemuda hebat yang dimiliki bangsa berubah menjadi pemuda yang jinak dan terserang penyakit yang menggerogoti moral mereka. Hati-hati!
Jika kita lihat sekarang, perlu kita cermati pemuda Indonesia sekarang. Apakah pemuda Indonesia sekarang sudah dikatakan pemuda yang tangguh yang dimiliki bangsa? Mari kita lihat prestasi para pemuda Indonesia dibandingkan kejahatan moral yang dilakukan pemuda Indonesia sendiri, mana yang lebih banyak? Perbandingannya jauh sekali, kawan! Lebih banyak pemuda yang menjadi 'orang jahat' daripada 'orang prestatif'!
Baru-baru ini ada berita dari pemuda Indonesia yang menjadi caleg dari Partai PPP, yang dihajar massa karena kedapatan mencuri barang milik santri di sebuah pesantren. Alasan mencurinya adalah untuk sosialisasi caleg menjelang pemilu, lucu sekali, tapi menyakitkan! Mencuri uang dari rakyat, untuk sosialisasi kampanye supaya dipilih rakyat. Beginikah pemuda Indonesia? pemuda yang ditunggu kontribusinya untuk negeri, namun justru menggerogoti negeri sendiri! Belum jadi wakil rakyat sudah mencuri uang, bagaimana yang sudah menjadi wakil rakyat? Dari berita tadi dapat kita bayangkan bagaimana kondisi 'wakil rakyat' yang ada di 'gedung mewah' disana. Kebobrokan negeri ini dapat dimungkinkan karena kebobrokan moral pemudanya, kawan!
Di refleksi sumpah pemuda, mulai hari ini, detik ini juga, mari kita maksimalkan peran kita sebagai pemuda untuk menjadi tonggak utama yang menjunjung bangsa ini. Dimulai dari diri kita sendiri, mulai dari yang paling mendasar. Mari kawanku, Indonesia menunggu peran kita! Mari kita buktikan bahwa kita adalah para pemuda terhebat yang dimiliki Indonesia. Salam Pemuda Indonesia!
Ditulis oleh:
Muhammad Syarief
(Staf Departemen Kajian Strategis PK KAMMI FT Undip)
(editor: Fafa)
No comments:
Post a Comment