Pages

Bersama KAMMI Teknik Mari Menanam Amal


Indonesia ini layaknya taman bunga yang luas. Ia memiliki berbagai macam jenis bunga yang bunga-bunga itupun memiliki warnanya masing-masing. Tidak ada yang memaksakan warnanya. Mereka bersama-sama menyusun diri membentuk taman bunga yang indah. Karena mereka mengerti bahwa keindahan taman bunga itu karena mereka. Ya, keindahan itu karena perbedaan mereka yang tidak akan melebur menjadi satu. Taman itu akan indah karena keberagaman warna dan bentuk yang mereka lahirkan.
      Bunga-bunga itu terus tumbuh dan berkembang. Memberikan manfaat bagi dunia. Ia tidak mempedulikan apa yang yang bunga lain lakukan. Ia pun tidak mengharapkan bunga lainnya menyamai dirinya.
            Ketika kita melakukan amal dalam kerja-kerja kita, sesungguhnya kita dapat mengambil hikmah dari bunga tersebut. Bagaimana bunga itu terus memberikan berbagai manfaat bahkan jika sekitarnya ingin menjatuhkannya. Karena mereka meyakini bahwa apa yang mereka lakukan adalah bentuk ibadah mereka kepada Allah Swt.
            Kerja yang kita lakukan di KAMMI merupakan bentuk ikhtiar kita sebagai seorang muslim yang menghambakan diri kita kepada Allah Swt. Selanjutnya apa yang kita lakukan kemudian kita tawakalkan kepada-Nya karena kita paham bahwa yang memberi hidayah itu adalah Allah Swt. Kita hanya diminta untuk bekerja.

… .Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. (Al-Imran : 159)

Ada beberapa hal yang perlu kita pahami terkait tawakkal.

1.    1.  Azimah (Azzam)
Azzam / tekad yang kuat harus kita miliki dalam bergerak di jalan yang panjang ini. Tidak lain dan tidak bukan untuk mendapatkan azzam tersebut adalah dengan Fahm. Ilmu mendahului perkataan dan perbuatan. Tidak heran bahwa Fahm ini begitu penting sehingga Hasan Al Banna meletakkannya di urutan pertama dalam rukun bai’at. Tanpa kepahaman yang kuat tentang mengapa kita bergerak, maka tekad yang kuat itu tidak akan muncul.
Kita belajar tentang kisah perang uhud. Bagaimana para pasukan pemanah yang tidak paham tentang ketaatan kepada pemimpin. Karena tidak ingin kehilangan harta rampasan perang yang ditinggalkan kaum kafir quraisy, mereka meninggalkan bukit-bukit uhud. Hingga akhirnya kaum quraisy memutar balik keadaan hingga menyebabkan kekalahan bagi ummat muslim.

2.    2.  Tadhiyah (Pengorbanan)
… .Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk satu derajat. Kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan pahala yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar (An-Nissa : 95)

        Perjuangan yang kita lalui pasti akan membutuhkan pengorbanan. Karena sudah menjadi hakikat sebuah perjuangan ialah pengorbanan. Ia akan memeras keringat kita, menghabiskan fikiran kita untuk jalan perjuangan ini, menghabiskan waktu kita untuk terus senantiasa berada dalam jalan perjuangan. Bahkan ia akan mengambil segala yang kita miliki, harta yang kita miliki, uang yang kita simpan untuk persediaan kita.
         Namun pengorbanan itu tidak sia-sia. Pengorbanan yang kita berikan untuk jalan Allah akan Allah kembalikan dengan janji-Nya. Zat yang tidak akan pernah ingkar janji dari makhluk lainnya.

3.     3. Ikhlas
           Setelah apa yang kita lakukan, maka itu semua akan sia-sia jika tidak diselimuti dengan bingkai keikhlasan.

"Katakanlah, 'Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku, adalah karena Allah Tuhan semesta alam. Tidak ada sekutu baginya dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku."' (Al-An'am: 162-163)

Allah tidak menjanjikan kekayaan ketika kita bergerak di jalan perjuangan ini. Di jalan ini pula tidak ada yang menjanjikan ketenaran, pangkat atau jabatan. Dan sungguh bukan itu semua yang menjadi tujuan kita untuk bergerak di jalan ini. Jika pernah terbesit dalam hati untuk mengejar itu semua, maka mari kita bersama-sama beristigfhar. Kalaupun nantinya kita mendapatkan itu semua, sesungguhnya itu bukanlah tujuan melainkan hanya sebuah dampak saja yang tidak kita inginkan.

Biarkan orang berkata apapun tentang kita, kita tetap bekerja.

Fahmi Akmal Hasani

Ketua Komisariat KAMMI FT 2014

No comments:

Post a Comment