Pages

Eksistensi Jiwa Kepahlawanan dalam Setiap Hati Para Pemuda Indonesia

Para Pahlawan, itulah jiwa yang selalu hidup dalam sanubari Ibu Pertiwi. Mereka adalah manusia-manusia, para pemuda yang selalu memeluk Sang Ibu, mendekapnya dengan erat dan siap mati ditangan siapa saja yang berusaha menjajah Ibu Pertiwi. Mereka selalu menjaga eksistensi sang Ibu dari imperialisme zaman dahulu.

Tak disangka, 68 tahun Indonesia telah berdiri, dengan perjuangan yang selalu digelorakan semangatnya di setiap penjuru nusantara. Hal ini tidak mungkin berjalan secara instan, butuh banyak ribuan liter darah yang tertumpah dan ribuan orang yang gugur ditangan penjajah. Perjuangan ini tak semudah memasak mie instant, perjuangan ini pun tidak secepat delivery order restoran. Perjuangan ini juga belum berakhir kawan, kerana perjuangan tidak akan pernah berakhir. Tentunya dengan perjuangan bangsa yang belum berakhir, sangat dibutuhkan pahlawan-pahlawan yang harus terus bergulir dan beregenerasi untuk terus memeluk Ibu Pertiwi dengan eratnya. Perjuangan pahlawan saat ini harus terus digelorakan aksi dan semangatnya di tangan pemuda bangsa.

Negeri ini masih terjajah kawanku, ingat, perjuangan kita masih panjang. Sumber daya kita masih banyak dijajah oleh perusahaan-perusaahan asing, mereka masih terus menjajah sama seperti sedia kala. Kita lihat berapa banyak sumber daya alam kita yang dirampas perusahaan asing, betapa indonesia saat ini terjerat dengan sistem kontrak perusahaan asing yang semakin memporakporandakan negeri ini. Hal ini diperburuk dengan sikap pemuda bangsa kita yang sedang sakit kritis, diperburuk dengan sikap mereka yang apatis terhadap kemajuan negeri ini. Berapa banyak mereka yang turun beraksi membangun dan berkarya demi negeri ini, turun aksi untuk beraspirasi, daripada mereka yang turun aksi mengunci kamar dan belajar untuk menyelamatkan IPK mereka supaya bisa bekerja di perusahaan asing! Kawanku, perang dengan mereka saat ini bukan tentang bagaimana kita bisa mengangkat senjata, namun perang saat ini bagaimana kita bisa mengangkat hati kita demi kemerdekaan bangsa ini! Sadarilah!

Negeri ini mengalami krisis jiwa kepahlawanan, arus globalisasi telah merusak jiwa para pemuda bangsa. Kita buktikan, Mari kita lihat dilema pemuda bangsa saat ini. Mari kita lihat berapa banyak para pemuda yang masih peduli dengan bangsanya, yang telah berlelah-lelah diperjuangkan para pahlawan terdahulu. Mari kita lihat berapa banyak para pemuda yang berkumpul untuk memikirkan nasib bangsa ini, daripada mereka yang berkumpul untuk bergembira, bersenang-senang. Kita lihat ratusan bahkan ribuan pemuda-pemudi yang datang di acara pesta konser Metallica, Linkin Park, Eminem, namun hanya segelintir orang yang datang di aksi untuk memperjuangkan aspirasi rakyat di hadapan penguasa tirani dzalim. Berapa banyak para pemuda yang berkumpul menghasilkan karya untuk mengembangkan indonesia, daripada mereka yang berkumpul untuk berjudi, minum-minuman keras, pesta seks!

Bangsa ini dinaungi oleh pemuda yang sakit, yang terlalu terbuai dengan kesenangan pribadi, egoisme yang terlalu tinggi, hanya peduli dengan diri sendiri. Berapa banyak mereka yang bersuara demi bangsa, daripada mereka yang bersuara galau di sosial media. Berapa banyak dari mereka yang menulis untuk tujuan mencerdaskan masyarakat, daripada mereka yang menuliskan kegalauannya sendiri. Sebagian pemuda bangsa kita masih sangat konservatif, mereka yang hanya mementingkan kepentingan pribadi.

Apa dampak lebih jauhnya ketika kita masih terus menjadi pemuda yang sakit? Saya pribadi sangat yakin ribuan persen, indonesia bisa jauh lebih hancur dari sekarang. Akan lebih banyak orang-orang korup yang memperjuangkan kepentingan pribadi di masa depan. Negeri ini akan jauh lebih terjajah dan akan lebih parah daripada zaman sebelum kemerdekaan. Ibu Pertiwi akan jauh lebih marah, dan menangis melihat orang-orang di masa depan merusak negeri ini. Indonesia sangat kecewa dengan pemuda bangsa saat ini. Mereka para pemuda yang diharapkan menjadi pahlawan yang terus bergelora di masa depan, saat ini telah banyak dirusak oleh rasa egoisme yang tinggi.

Seperti inikah pemuda bangsa kita? Semoga saja tidak, kawan. Kita harus terus optimis, bahwa negeri ini akan jauh lebih baik karena negeri ini punya para pemuda bangsa yang terus menjaga dan memperjuangkan bumi pertiwi. Negeri ini mempunyai para pemuda bangsa yang akan terus bergelora semangat kepahlawanannya untuk terus memeluk Sang Ibu Pertiwi dan mendekapnya dengan erat. Salam Pemuda Bangsa!


Ditulis oleh:
Muhammad Syarief
(Staf Departemen Kajian Strategis PK KAMMI FT Undip)

(editor: Fafa)

No comments:

Post a Comment