Pages

Terorisme, Alat Penyeimbang Pemerintahan

Terorisme merupakan hal yang telah umum dibicarakan masyarakat baik nasional maupun internasional. Ia telah menjadi ‘bulan-bulanan’ pembicaraan karena telah banyak menjadi sebuah masalah yang besar di dunia. Namun, apakah permasalahan terorisme itu sebegitu buruknya sehingga government sebagai penyelenggara negara harus menghapus segala bentuk teror? Apakah tidak ada sisi lain yang menjustifikasi pentingnya Menurutmu, apakah terorisme merupakan hal buruk yang harus dihilangkan? Mari kita bahas..

Terorisme dalam perjalanan kariernya telah banyak merubah dunia, teror merupakan bentuk kontak reaksi atas suatu kebijakan atau hal. Terorisme merupakan jalan yang dilakukan untuk mempertahankan, atau mengubah suatu sistem yang ada. Banyak aspek yang bisa dijadikan alasan untuk melakukan teror, seperti aspek agama, ideologi, sosial,ekonomi, dan lainnya. Jika kita lihat sejarah, terorisme itu tidak selamanya buruk, karena ia banyak berjasa dalam perubahan tatanan sistem. Banyak hal yang bisa dirubah melalui bentuk terorisme, seperti pemisahan negara antara palestina dengan israel, sama halnya yang terjadi waktu pemisahan RRC dengan Taiwan, penetapan negara religius atau berideologi seperti iran,pengakuan kewarganegaraan di afrika, dan lainnya. Terorisme pada dasarnya hanya merubah sistem yang salah menurut sang teror, jadi poin utama yang bisa diambil dan diaplikasikan adalah ketika terorisme bisa menjadi alat penyeimbang pemerintahan. Ketika pemerintahan pada suatu negara telah mengalami kebobrokan dan sulit untuk diatasi, maka ‘terorisme’ berfungsi untuk melakukan revolusi pemerintahan.

Pada beberapa kasus, terorisme telah banyak berhasil mentransisi pemerintahan yang lebih baik. Nelson Mandela di Afrika Selatan dan Gerry Adams di Irlandia Utara mungkin bisa menjadi contoh riil. Terorisme dalam perjalannya merupakan jalan revolusi untuk menuju jalan politik yang lebih baik. Hanya saja, dalam perkembangan waktu, terorisme telah banyak memperoleh cap buruk di masyarakat. Perlu diyakini, cap buruk yang ada pasti adalah label yang diberikan pemerintah selaku target terorisme. Lenin dalam perjalanan politiknya di rusia pun juga pasti diberi label buruk oleh pemerintah dengan label teroris. Hal ini juga terjadi sewaktu revolusi di Perancis, dan tidak jauh-jauh, pejuang reformasi di indonesia pasti juga dicap sebagai teror bagi pemerintah Orba. Hal ini membuktikan bahwa terorisme telah banyak berjasa dalam sejarah. Seharusnya, dengan adanya terorisme berarti menjadi tanda bahwa pemerintah tidak mampu memfasilitasi dan mengakomodasi salah satu pihak di dalam masyarakat. Terorisme menandakan adanya ketidaksamaan dan ketidakadilan dalam masyarakat yang menjadi pemicu utama terjadinya teror. Ia seharusnya menjadi bukti bahwa pemerintah tidak mampu menjalankan tugasnya sebagai penyelenggara negara, yaitu mensupport hak asasi kaum minoritas untuk mencegah keinginan kaum mayoritas untuk menekan hak asasi untuk kepentingan sendiri. Dari poin tadi, dapat dibuktikan bahwa kita butuh terorisme sebagai penyeimbang negara.

Mengapa terorisme itu penting dalam suatu negara adalah dengan adanya terorisme bisa menjadi alat untuk melakukan diskusi dengan pemerintah. Terorisme menjadi sebuah sinyal bahwa ada yang tidak berjalan secara baik dalam masyarakat. Terorisme dapat menjadi jalan yang mengundang pemerintah untuk bernegosiasi dan membuat kesepakatan pada sebuah kebijakan. Dan ketika pemerintah tidak ada keinginan untuk bernegosiasi, maka jalan teror merupakan jalan utama untuk mengubah tatanan menjadi lebih baik. Nelson Mandela bisa menjadi contoh yang mampu merubah sistem dengan jalan terornya, ia bergerak dari seorang teroris menjadi sang presiden.

Selain itu, jalur teror dapat menjadi alat untuk mengangkat permasalahan yang tidak mendapat perhatian bagi pemerintah. Kasus terorisme di palestina telah membawa kasus Palestina-Israel ke mata publik dunia. Terorisme juga mengangkat perhatian dunia untuk menumbangkan pemimpin diktator seperti yang terjadi saat Arab Spring di Libya, Tunisia, Mesir, dan lainnya. Tentunya kasus Arab Spring tidak terjadi begitu saja, hal ini pasti dikarenakan masalah yang ada dalam negara-negara yang terlibat Arab Spring tidak diindahkan pemerintahnya, sehingga perlu ada jalur teror pada pemerintah untuk menarik perhatian dunia. Sekali lagi, terorisme banyak membantu untuk mengubah suatu tatanan menjadi lebih baik.

Oleh karena itu, mari kita kembali mendefinisikan apa itu terorisme, karena definisi terorisme telah banyak ditafsirkan buruk, terutama bagi pemerintah sebagai sasaran teror. Definisi yang terjadi pada terorisme menjadikan terorisme sebagai alat untuk penganiayaan melawan masyarakat tak berdosa untuk menghentikan penyelenggaraan negara. mengapa tidak kita mendefinisikan terorisme sebagai jalan bagi para pejuang kebenaran atau kelompok yang mau mengubah suatu tatanan negara untuk memperjuangkan negara melawan kediktatoran, atau sebuah sistem yang buruk dan mengubahnya menjadi lebih baik. Terorisme tidak seharusnya buruk dan diperangi, ia adalah alat terbaik untuk penyeimbang pemerintahan, mari kita ubah paradigma kita! Salam Terorisme!


Ditulis oleh:
Muhammad Syarief
(Staf Departemen Kajian Strategis PK KAMMI FT Undip)

(editor: Fafa)

No comments:

Post a Comment