Kami terheran-heran
dengan mereka yang terangguk-angguk seakan paham
Dengan mereka yang pergi
untuk sesuatu yang sebenarnya tidak esensi
Ada juga yang
meleburkan diri hingga tanpa sadar semuanya karena kesenangan pribadi
Tak tahu lagi sebenarnya
apa yang sedang dicari. Untuk apa semua ini?
Kami memilih menjadi
mereka yang meleburkan diri secara sadar dan akan terus sadar
Melewati semua
ujian, menang dengan segala usaha yang dihalalkan
Senantiasa hanya berharap bonus pahala dan janji-janji surga
Niat mungkin akan
berbelok di tengah perjalanan
Saat itu, kami berharap Tuhan akan membimbing kami hingga kembali pada niatan awal
Mungkin saat itu
juga sahabat-sahabat kami telah gugur satu-satu
Kembali kami akan berharap kepada Tuhan, bimbing sahabat-sahabat kami sebagaimana Kau bimbing kami
Seringkali kami bertanya,
Kenapa ada yang
tidak kritis menangkap maksud baik?
Menelan
mentah-mentah apa kata orang
Seperti ampas yang
lolos dari saringan
Kenapa juga ada
yang tak kunjung beranjak dari rasa nyaman yang mematikan?
Ingin hidup namun
enggan bernafas
Ingin menghirup
udara segar tapi memilih tetap bertahan di tempat yang menyesakkan
Kalau kami dihadirkan untuk menciptakan perubahan,
Kenapa mereka tak
kunjung paham?
Atau kami dihadirkan
hanya untuk sekedar menambah semaraknya warna
Sehingga semuanya
hanya akan menguap di udara,
Tidak akan mengubah
apa-apa
Tidak! Bukan untuk
itu Kau hadirkan kami kan?
Ini semua benar-benar melelahkan
Bukan lelah fisik
yang membuat sakit badan
Tapi lelah jiwa
yang membuat semuanya terasa sia-sia
Kesadaranku timbul
tenggelam, namun aku masih bisa mendengar seruan, “Bertahanlah, kawan! Kau akan
menang!”
Dalam
ketidaktahuanku, aku kembali bertanya,
Semua ini akan Kau
balas kan?
No comments:
Post a Comment