Refleksi Kebangkitan Nasional
5/26/2012 11:32:00 AM
No comments
Oleh : Putri Mariasari Sukendar- Staff Kastrat 2012
Hari itu putra putri bangsa terpanggil untuk mulai bergerak
memikirkan kebangkitan bangsa ini. Bergerak untuk
memperbaiki sistem-sistem yang merugikan dan
merusak negeri kita tercinta ini. Diawali
104 tahun yang lalu dengan lahirnya Budi Utomo tepatnya pada 20 Mei 1908 dan
kita kenal sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Itulah titik tolak di mana Indonesia dituntut
untuk bangkit dari keterpurukan serta kemelaratan di tengah derita penjajahan asing yang tidak pernah
membuat kemajuan konkret.
Akankah perjuangan panjang para pahlawan untuk meraih kemerdekaan
ini akan berakhir sampai di sini? Dan apakah Indonesia
sudah bangkit dari
keterpurukan dan kemelaratan atau justru kembali ke masa lalu?
Fakta yang ada justru
membuat kita miris dan keluh untuk mengatakan Indonesia bangkit, Indonesia
semakin bangkit !!
Yang
patut kita garis bawahi bahwa Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah
ruah berupa cadangan minyak bumi yang mencapai 8,6 miliar barel dengan tingkat
produksi kurang lebih 400 juta pertahun. Sementara cadangan gas bumi mencapai
185.8 triliun kaki kubik dengan tingkat produksi kurang lebih 3 triliun kaki
kubik pertahun. Selain itu masih banyak potensi mulai dari budaya, seni ,
wisata alam, dll.
Namun sungguh
ironi, semua itu justru dijadikan kesempatan oleh para prestisius
high controll sebagai momentum awal untuk memperkaya diri, mepertahankan
eksistensi diri, dan meraih kedudukan yang setinggi-tingginya. Atau justru kita
sendiri tidak bisa mempertahankan apa yang sudah menjadi karunia atas apa yang
kita miliki. Sehingga begitu mudah negara-negara lain dan faktanya negara tetangga mengklaim budaya
seni, serta karya-karya indonesia menjadi milik mereka.
Haruskah kita tidak
peduli dan diam saja? Atau bahkan kita tidak tahu? Atau pura-pura tidak tahu?
Jawabannya ada pada diri kita.
Karena kitalah
yang paham akan kontur kebangkitan di negeri ini. Sekarang adalah saatnya
untuk berkarya serta mengedepankan
kreativitas dan
inovasi, sehingga
mampu melahirkan solusi-solusi
yang elegan yang pada akhirnya
dapat mengembalikan independensi negeri ini. Sudah
saatnya kata
bangkit bukan hanya sekedar
slogan saja. Dan semoga tidak hanya setiap tanggal 20 Mei saja
kebangkitan ini dirasakan, tetapi akan selalu kita lakukan setiap detik dalam
kehidupan kita. Ingatlah kawan, inisiasi perubahan untuk kebangkitan bangsa
merupakan suatu keniscayaan dari suatu kejayaan peradaban.
0 komentar:
Post a Comment