Jika pernah ada teman mahasiswa yang menanyakan dimana peran KAMMI di kampus? Kok tidak seperti HMI, PMII dan lain-lainnya? Pertanyaan seperti di atas pasti akan membuat kader KAMMI yang ditanyai akan sedikit (atau bias juga banyak, hehe) berfikir sebelum menjawabnya. Memang ketika kita membandingkan antara KAMMI dengan omek-omek yang lainnya tentu kita akan mengoleksi banyak perbedaan, mulai dari prinsip-prinsip dasar perjuangan, pola gerakan bahkan sampai pada performa dan penampilan kader-kadernya di gelanggang (baca; kampus). Itulah KAMMI karena memang kita berbeda.
Perbedaan antara KAMMI dengan omek lain, barangkali salah satunya adalah nuansa keagamaan yang kental. Tidak fair kalau ana hanya berstatemen demikian tanpa adanya bukti atau pengakuan. Berikut adalah pendapat seorang mahasiswa Undip tentang KAMMI. Ada seorang mahasiswa yang mengungkapkan keinginannya untuk ikut bergabung bersama KAMMI, dan setelah ditanya motivasinya, Ia menjawab “Pengin nambahin ilmu agama lah dengan bergaul bersama orang-orang alim. Ungkapan tersebut jelas mengambarkan bagaimana pandangan mahasiswa tentang KAMMI. Beberapa yang lain menganggap anggota KAMMI merupakan aktivis-aktivis yang memeiliki militansi luar biasa, apakah benar? Coba tanyakan pada diri Antum sendiri! (mohon maaf bagi pembaca yang bukan kader KAMMI). Ada satu lagi, temana ana yang kuliah di Undip, pernah kaget ketika mengetahui ana ikut KAMMI, ketika ana tanyakan kenapa? Beliau menjawab, KAMMI itu organisasi yang berat (Subhanallah).
Pandangan-pandangan mahasiswa tentang KAMMI di atas sedikit menggambarkan peranan KAMMI di kampus, KAMMI telah berhasil memberikan warna baru di dunia pergerakan mahasiswa, yaitu warna yang lebih islami dan lebih militan, luar biasa memang. Tapi sesungguhnya hal itu merupakan tanggung jawab kita sebagai kader KAMMI untuk kemudian menjaga dan meningkatkan predikat-predikat baik tersebut agar tetap tersemat pada tubuh KAMMI.
Sebagai OMEK (organisasi mahasiswa ekstra kampus), KAMMI, sebagaimana saudara-saudaranya yang lain, memiliki peran sentral sebagai lembaga aspiratif luar kampus yang akan menghembuskan wacana-wacana, kritikan, maupun masukan-masukan seputar pergerakan mahasiswa maupun pelaksanaan birokrasi di kampus. Hal ini sangat perlu dilakukan demi menjaga dinamisasi kehidupan kampus. Apalagi KAMMI memiliki jaringan sampai pada tingkat nasional dahkan internasional, sehingga dapat memberikan penilaian, perbandinga serta rekomendasi-rekomendasi yang lebih komprehensif demin kemajuan kampus.
Tapi kemudian apakah KAMMI sudah menjalankan perannya tersebut? Dalam menjawab pertanyaan ini akan muncul dua sudut pandang yang berbeda, pertama dari dalam kampus, apakah peranan KAMMI sebagai omek, sebagai lembaga aspiratif telah tampak dan dirasakan? Jawabannya antara ya dan tidak. (atau tidak tahu, karena banyak mahasiswa yang tidak mau tahu). Yang kedua sudut pandang dari intern KAMMI sendiri, pertanyaannya sama, namun tidak cukup hanya menjawab ya dan tidak saja (haram bagi kader manjawab tidak tahu). Kalau jawabannya ya, Bagus!, tapi kalau jawabannya tidak atau belum, maka muncul satu pertanyaan lanjutan, MENGAPA? Apakah karena KAMMI masih berkutat pada permasalahan internal saja, sehingga tidak sempat mengurusi problematika kampus? Atau selama ini KAMMI hanya merekrut dan merekrut tanpa kemudian menyumbangkan kader-kadernya untuk duduk membangun kampus? Atau KAMMI tidak punya cita-cita untuk kesana? Pertanyaan-pertanyaan tersebut merupakan sebuah aoutokritik buat kita, kader-kader KAMMI.
Tapi Antum tak perlu terlalu menghawatirkan hal itu, karena menurut ana menurut ana jawabannya adalah ya. Ya!, KAMMI selama ini sudah meposisikan diri sebagai basis kader-kader berkopetensi tinggi yang siap untuk duduk bersama membangun kampus tercinta. KAMMI selama ini telah memposisikan dirinya sebagai lembaga aspiratif yang senantiasa kritis menyikapi kebijakan-kebijakan kampus dan merekomendasikan solusi-solusi untuk kemajuan Universitas. Hanya saja perlu kita akui bahwa peranan ini dirasa belumlah maksimal, oleh karena itu perlu untuk lebih dimaksimalkan lagi.
Bentuk konkrit terkait peranan KAMMI (sebagai omek) di kampus misalnya dengan mendelegasikan kader-kadernya untuk berprtisipasi dalam penyelenggaraan organisasi mahasiswa di kampus. Hal ini dapat kita lihat, bahwa hampIr semua kader KAMMI memegang amanah di kampus baik sebagai pengurus SKI, HMJ, BEM, DMF maupun di UKM-UKM.
Itulah sedikit ulasan yang semoga dapat memberi gambatran singkat tentang peran KAMMI di Kampus, semoga bermanfaat bagi diri ana pribadi dan bagi Antum yang membacanya. Aamiin.
0 komentar:
Post a Comment