Acara ini merupakan terobosan Departemen Kajian Strategis PK KAMMI FT Undip dalam upaya memasyarakatkan KAMMI. Sekretaris Departemen Kajian Strategis Ifki Arifatul Utami mengatakan, agenda-agenda KAMMI selama ini hanya dinikmati oleh kalangan KAMMI sendiri. "Jadi orang-orang nggak begitu kenal dengan KAMMI," tuturnya.
Ketua Umum PK KAMMI FT Undip Ihsan Hidayat menambahkan, Stand Up Comedy juga menjadi sarana penyampaian pendapat mahasiswa. "Kami ingin meramu cara yang extraordinary dalam mengekspresikan daya kritis mahasiswa karena tidak semua orang suka berekspresi melalui aksi jalanan atau tulisan. Jika kita cermati materi yang disampaikan banyak berisi kritikan dan masukan bagi kita generasi muda dalam mewujudkan kebangkitan," kata Ihsan.
Sementara itu, para peserta juga menyambut antusias acara tersebut.
"Stand Up Comedy menjadi momentum tersendiri bagi seluruh aktivis yang cenderung terfokus pada dinamika politik kampus," komentar Joni sang juara. "Ini ajang silaturrahim yang membuktikan bahwa kami tak hanya pandai dalam sisi retorika ataupun romantika cinta, namun yang terpenting adalah kami mampu membuat orang lain tersenyum."
Joni berhasil mengalahkan belasan peserta lain, bahkan termasuk peserta dari Universitas Negeri Semarang (Unnes), yaitu Miftakhul Hadi yang merupakan staf Departemen Hubungan Masyarakat KAMMI Unnes.
"Tema yang diambil sangat sesuai dengan apa yang diperlukan Indonesia, yaitu sebuah kebangkitan kembali. Pemilihan tempat juga sangat tepat, di rumah makan, jadi mahasiswa umum juga dapat menikmatinya. Comic-nya keren-keren, gokil abiz lah," tutur Miftakh.
Khatam Satu Juz
Menanggapi komentar bahwa Stand Up Comedy merupakan hal yang terlalu cair bagi lembaga pergerakan Islam semacam KAMMI, Ifki menyampaikan bahwa pengurus KAMMI memang harus lebih mawas diri agar tidak terwarnai dan mempertebal iman. "Pengurus diwajibkan khatam 1 juz lho hari ini," akunya usai acara ditutup. (fafa)
0 komentar:
Post a Comment