Resume Madrasah KAMMI 1 (MK1)
Materi : Ke-KAMMI-an (Filosofi Gerakan KAMMI)
Kali ini kita akan menyelami sebuah gerakan mahasiswa yang fenomenal saat ini, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI). Kenapa dikatakan fenomenal? 14 tahun yang lalu, belum genap satu bulan setelah dideklarasikan, KAMMI melakukan gebrakan aksi perdananya yang mengejutkan, berta-juk “Rapat Umum Mahasiswa dan Rakyat Indonesia” di lapangan Masjid Al-Azhar, Jakarta, pada tanggal 10 April 1998, dihadiri oleh lebih dari 20 ribu orang dari berbagai kalangan, serta berjalan dengan tertib dan aman. Menyusul aksi perdananya di Jakarta, KAMMI terus menggulirkan aksi-aksi demonstrasinya di berbagai kampus dan kota yang menjadi jaringannya. Terjadi akselerasi bobot aksi yang luar biasa, baik secara kualitas maupun kuantitas, dihitung dari masa kelahirannya dan dibandingkan dengan kelompok-kelompok aksi mahasiswa lainnya. Dan saat ini bisa dikatakan KAMMI adalah gerakan mahasiswa yang paling “laku” diantara gerakan lainnya.
KAMMI muncul sebagai salah satu kekuatan alternatif Mahasiswa yang berbasis mahasiswa Muslim dengan mengambil momentum pada pelaksanaan Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus (FS-LDK) X se-Indonesia yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Acara ini dihadiri oleh 59 LDK yang berafiliasi dari 63 kampus (PTN-PTS) diseluruh Indonesia . Jumlah peserta keseluruhan kurang lebih 200 orang yang notabenenya para aktifis dakwah kampus. KAMMI lahir pada ahad tanggal 29 Maret 1998 PK.13.00 wib atau bertepatan dengan tanggal 1 Dzulhijah 1418 H dengan Fahri Hamzah (UI) dan Haryo Setyoko (UGM) sebagai Ketua dan Sekretaris Umum KAMMI pusat pertama. Dan saat ini Muhammad Ilyas, Lc (LIPIA) dan , ST (UIN Sunan Gunung Jati Bandung) sebagai Ketua Umum dan Sekretaris Jendral KAMMI 2011-2013.
FILOSOFI GERAKAN KAMMI
Berdasarkan Risalah Manhaj Kaderisasi 1427 H KAMMI, landasan filosofi gerakan KAMMI mencakup visi, misi, prinsip gerakan, karakter organisasi, paradigma gerakan, unsur-unsur perjuangan dan kredo gerakan KAMMI.
Visi KAMMI
Wadah perjuangan permanen yang akan melahirkan kader-kader pemimpin dalam upaya mewujudkan bangsa dan negara Indonesia yang Islami.
Dalam makna global, visi merupakan esensi dari sebuah ide besar yang terlintas dalam benak seseorang atau sebuah organisasi yang pada intinya menyangkut masa depan kemana seorang atau organisasi hendak diarahkan hingga menghasilkan suatu karya yang konsisten dan dinamis. Seperti mimpi, sebuah visi terkesan hanya sebuah angan-angan. Yang membedakan hanyalah tataran misi dan strategi yang jelas dan terencana. Sehingga visi tersebut terealisasikan dengan aksi-aksi yang jelas, dan terukur.
KAMMI meyakini bahwa Islam adalah rahmat bagi bangsa Indonesia dan bagi seluruh alam, karena Islam adalah agama Allah yang sempurna dan paripurna, yang telah meliputi seluruh aspek kehidupan. Sehingga KAMMI dengan potensi keimanan, keislaman, intelektual, dan kecendikiawanan sebagai anugerah Allah SWT meletakkan dirinya sebagai kawah candradimuka untuk menciptakan pemimpin-pemimpin bangsa Indonesia masa depan yang tangguh dalam upaya mewujudkan bangsa dan negara yang Islami di Indonesia sehingga terbentuk bangsa dan negara Indonesia yang berdaulat, adil, dan makmur dalam lindungan ampunan Allah SWT. (Anggaran Dasar KAMMI)
Dan sekarang tugas kita bagaimana Islam itu “memanusia” lalu “memasyarakat” dan “menegara”. (Dari Gerakan ke Negara – Anis Matta, Lc)
Misi KAMMI
- Membina keislaman, keimanan, dan ketaqwaan mahasiswa muslim Indonesia.
- Menggali, mengembangkan, dan memantapkan potensi dakwah, intelektual, sosial, dan politik mahasiswa.
- Memelopori dan memelihara komunikasi, solidaritas, dan kerjasama mahasiswa Indonesia dalam menyelesaikan permasalahan bangsa dan negara.
- Mencerahkan dan meningkatkan kualitas masyarakat Indonesia menjadi masyarakat yang rabbani, madani, adil, dan sejahtera.
- Mengembangkan kerjasama antar elemen bangsa dan negara dengan semangat membawa kebaikan, menyebar manfaat, dan mencegah kemungkaran (amar ma`ruf nahi munkar).
Dari misi KAMMI tersebut, tergambarkan secara global bahwa ada keterikatan yang searah dengan visi yang dicita-citakan oleh KAMMI. Hal ini dapat dilihat dari kelima misi tersebut yang menyeluruh dalam pencapaian visi tersebut. Pembinaan keimanan, keislaman, dan ketaqwaan mahasiswa muslim menjadi langkah riil pertama yang dilakukan KAMMI sebelum melakukan aksi perjuangan dan pergerakan KAMMI itu sendiri. Sebab inilah modal utama seorang muslim dalam setiap aktifitasnya. Keimanan, keislaman, dan ketaqwaan menjadikannya selalu berada dalam bingkai ketundukan pada Allah swt semata.
Selanjutnya, potensi dakwah, daya intelektual, sosial, dan politik mahasiswa merupakan modal selanjutnya yang harus digali, dikembangkan, dan dimantapkan, sehingga dapat memacu pergerakan dan perjuangan KAMMI untuk terus menggelorakan semangat reformasi dan perbaikan dalam segala bidang. Dengan potensi dakwah, intelektual, sosial, dan politik menjadikan kader KAMMI mampu untuk memberikan solusi dan melakukan perubahan yang signifikan bagi bangsa ini. Di lain sisi, masyarakat madani, rabbani, adil, dan sejahtera yang merupakan cita-cita pergerakan KAMMI dilakukan dengan pencerahan dan peningkatan kualitas masyarakat Indonesia. Begitu pula dengan penyelesaian permasalahan bangsa, dilakukan dengan langkah strategis dalam mengoptimalkan peran mahasiswa Indonesia, yaitu dengan mempelopori dan memelihara komunikasi, solidaritas, dan kerja sama antar mahasiswa, dan elemen lain yang memiliki kesamaan tujuan untuk perbaikan bangsa. Khusus untuk pengembangan kerja sama antar elemen masyarakat dengan semangat membawa kebaikan, menyebar manfaat, dan mencegah kemungkaran (amar ma`ruf nahi munkar), mengantarkan KAMMI mencapai cita-cita mulia, yaitu masyarakat madani, rabbani, adil dan sejahtera.
Prinsip Gerakan KAMMI
KAMMI bangga dengan nikmat yang telah Allah karuniakan. Nikmat yang tiada duanya, tiada bandingnya dan tiada yang serupa dengan kenikmatan itu. Itulah nikmat Islam dan iman. Dengan nikmat ini umat Islam harus bangga, karena ia lebih mulia dan dimuliakan. Umat Islam harus tampil berwibawa di hadapan musuh-musuh yang sudah sejak lama mereka menghinakan dan merendahkan Islam.
“Dan janganlah kamu (merasa) lemah, dan jangan pula bersedih hati, sebab kamu paling tinggi (derajatnya) jika kamu orang yang beriman” (QS. Ali Imran : 139)
Maka dengan ini KAMMI meyakini semboyan yang menjadi prinsip gerakan KAMMI bahwa :
Kemenangan Islam adalah jiwa perjuangan KAMMI
Kebathilan adalah musuh abadi KAMMI
olusi Islam adalah tawaran perjuangan KAMMI
Perbaikan adalah tradisi perjungan KAMMI
Kepemimpinan umat adalah strategi perjuangan KAMMI
Persaudaraan adalah watak muamalah KAMMI
Karakter Organisasi
KAMMI adalah organisasi kader (harokatut tajnid) dan organisasi pergerakan (harokatul ‘amal).
KAMMI memandang pengkaderan menjadi setengah pekerjaannya. Kaderisasi merupakan sebuah upaya yang dilaksanakan secara sadar dan sistematis (sesuai Manhaj Kaderisasi KAMMI), maka kaderisasi di dalam organisasi KAMMI bukanlah sebagai sebuah kewajiban melainkan sebagai sebuah kebutuhan. Karena kaderisasi merupakan sebuah kebutuhan, maka tanggungjawab untuk menghasilkan kader-kader KAMMI (Muslim Negarawan) bukanlah menjadi tugas dan tanggung jawab departemen kaderisasi semata, melainkan menjadi tugas bersama dari seluruh elemen organisasi dari tingkat komisariat hingga pusat
Lalu tidak hanya mengkader saja tapi KAMMI harus beramal nyata. Masih terngiang-ngiang kata-kata yang dilontarkan Akh Rijalul Imam (Mantan Ketua Umum KAMMI Pusat) ketika mengisi Stadium General (SG) Training Pengkader Daerah (TPD) yang diadakan oleh PD KAMMI Semarang kalau tidak salah Tahun 2010, kata beliau KAMMI itu ada 5 Komitmen. Pertama Komitmen Kesatuan, ukhuwah. Kedua Komitmen Aksi, ‘amal nyata. Bagi yang berfikir Aksi yang dipandang KAMMI hanya turun ke jalan (Demonstrasi) maka itu adalah pemikiran yang sempit. Aksi dalam arti luas itulah yang diinginkan KAMMI. KAMMI mempunyai departemen sosial kemasyarakatan (pengembangan masyarakat) yang menjadi ujung tombak aksi sosial KAMMI. Ketiga Komitmen Mahasiswa, Intelektual. Keempat Komitmen Muslim, Ideologi. Dan yang kelima Komitmen Indonesia, Kebangsaan.
Paradigma Gerakan KAMMI
Paradigma adalah cara pandang seseorang atau organisasi mengenai suatu hal. Paradigma inilah yang mengantarkan pemikiran seseorang terhadap sesuatu dari sisi yang berbeda. Dan dari paradigma inilah yang akan membingkai pemahaman seseorang akan sesuatu hal. Keterkaitannya dengan visi-misi dalam sebuah organisasi, memungkinkan pergerakan organisasi tersebut dalam bingkai yang telah direncanakan dan ditentukan. Hal inilah yang akan menuntun dalam pencapaian visi melalui garis besar kerja sebuah misi. Paradigma Gerakan KAMMI:
1. KAMMI adalah Gerakan Da’wah Tauhid
a. Gerakan Da’wah Tauhid adalah gerakan pembebasan manusia dari berbagai bentuk penghambaan terhadap materi, nalar, sesama manusia dan lainnya, serta mengembalikan pada tempat yang sesungguhnya: Allah swt.
b. Gerakan Da’wah Tauhid merupakan gerakan yang menyerukan deklarasi tata peradaban kemanusiaan yang berdasar pada nilai-nilai universal wahyu ketuhanan (Ilahiyyah) yang mewujudkan Islam sebagai rahmat semesta (rahmatan lil ‘alamin).
c. Gerakan Da’wah Tauhid adalah gerakan perjuangan berkelanjutan untuk menegakkan nilai kebaikan universal dan meruntuhkan tirani kemungkaran (amar ma’ruh nahi munkar)
2. KAMMI adalah Gerakan Intelektual Profetik
a. Gerakan Intelektual Profetik adalah gerakan yang meletakkan keimanan sebagai ruh atas penjelajahan nalar akal
b. Gerakan Intelektual Profetik merupakan gerakan yang mengembalikan secara tulus dialektika wacana pada prinsip-prinsip kemanusiaan yang universal
c. Gerakan Intelektual Profetik adalah gerakan yang mempertemukan nalar akal dan nalar wahyu pada usaha perjuangan perlawanan, pembebasan, pencerahan, dan pemberdayaan manusia secara organik.
3. KAMMI adalah Gerakan Sosial Independen
a. Gerakan Sosial Independen adalah gerakan kritis yang menyerang sistem peradaban materialistik dan menyerukan peradaban manusia berbasis tauhid.
b. Gerakan Sosial Independen merupakan gerakan kultural yang berdasarkan kesadaran dan kesukarelaan yang berakar pada nurani kerakyatan.
c. Gerakan Sosial Independen merupakan gerakan pembebasan yang tidak memiliki ketergantungan pada hegemoni kekuasaan politik-ekonomi yang membatasi.
4. KAMMI adalah Gerakan Politik Ekstraparlementer
a. Gerakan Politik Ekstraparlementer adalah gerakan perjuangan melawan tirani dan menegakkan demokrasi yang egaliter.
b. Gerakan Politik Ekstraparlementer adalah gerakan sosial kultural dan struktural yang berorientasi pada penguatan rakyat secara sistematis dengan melakukan pemberdayaan institusi-institusi sosial/rakyat dalam mengontrol proses demokrasi formal
Unsur-unsur Perjuangan
Agar da’wah dapat tumbuh berkelanjutan secara seimbang, tetap berada pada orientasi yang benar, mampu mengelola amanah dan masalah, dan terus memiliki kekuatan untuk mewujudkan tujuan-tujuannya maka KAMMI menyusun dirinya atas unsur-unsur sebagai berikut :
- Bina’ al-qo’idah al-ijtima’iyah (membangun basis sosial), yaitu membangun lapisan masyarakat yang simpati dan mendukung perjuangan KAMMI yang meliputi masyarakat umum, mahasiswa, organisasi dan lembaga swadaya masyarakat, pers, tokoh, dan lain sebagainya.
- Bina’ al-qo’idah al-harokiyah (membangun basis operasional), yaitu mambangun lapisan kader KAMMI yang bergerak di tengah-tengah masyarakat untuk merealisasikan dan mengeksekusi tugas-tugas dakwah yang telah digariskan KAMMI.
- Bina’ al-qo’idah al-fikriyah (membangun basis konsep), yaitu membangun kader pemimpin yang mampu menjadi teladan masyarakat, memiliki kualifikasi keilmuan yang tinggi sesuai bidangnya, yang menjadi guru bagi gerakan, mengislamisasikan ilmu pengetahuan pada bidangnya, dan memelopori penerapan solusi Islam terhadap berbagai segi kehidupan manusia.
- Bina’ al-qo’idah al-siyasiyah (membangun basis kebijakan), yaitu membangun kader ideolog, pemimpin gerakan yang menentukan arah gerak dakwah KAMMI, berdasarkan situasi dan kondisi yang berkembang
Kredo Gerakan
Saya pikir antum wa antunna sudah pasti sering mendengar Kredo Gerakan KAMMI di setiap syuro maupun kegiatan – kegiatan yang diadakan oleh KAMMI. Tidak hanya didengar tetapi kita juga harus merenungi setiap paragrafnya, berusaha untuk menjadi apa yang tertera di kredo gerakan.
KESIMPULAN
Berdasarkan landasan filosofi gerakan KAMMI yang mencakup visi, misi, prinsip, karakter organisasi, paradigma gerakan, unsur-unsur perjuangan dan kredo gerakan KAMMI, menjadikan KAMMI tetap berada dalam bingkai keIslaman. Landasan filosofi gerakan inilah yang merupakan landasan utama dan spirit perjuangan yang menjiwai pergerakan KAMMI. Dan dari landasan filosofi inilah diharapkan lahirnya kader-kader KAMMI dengan kekhasan dan keistimewaan yang tidak ada pada organisasi kemahasiswaan lainnya. Sehingga ciri yang melekat dari kader yang dihasilkan dari filosofi gerakan ini adalah integritas dan progresivitas kader di medan amal perjuangan Islam. Untuk akhirnya, tafsir inilah yang diinternalisasi dalam diri kader-kader KAMMI itu sendiri untuk kemudian merealisasikan tafsir-tafsir tadi dalam aksi-aksi nyata.
Referensi yang bisa dibaca :
- Manhaj Kaderisasi 1427 H
- Buku Pedoman Umum Implementasi Kaderisasi KAMMI Daerah Semarang
- Dari Gerakan ke Negara karya Anis Matta
- Ijtihad Membangun Basis Gerakan karya Amin Sudarsono
- Menciptakan Momentum karya Rijalul Imam
- Capita Selecta KAMMI : Membumikan Ideologi Menginspirasi Indonesia karya Rijalul Imam dkk.
- Konstitusi KAMMI
Bimandhika M. Putro
Kaderisasi PK KAMMI Teknik UNDIP 2012
0 komentar:
Post a Comment