Bersama KAMMI Teknik Mari Menanam Amal
3/17/2014 12:04:00 AM
No comments
Indonesia ini layaknya taman bunga yang luas. Ia memiliki berbagai
macam jenis bunga yang bunga-bunga itupun memiliki warnanya masing-masing.
Tidak ada yang memaksakan warnanya. Mereka bersama-sama menyusun diri membentuk
taman bunga yang indah. Karena mereka mengerti bahwa keindahan taman bunga itu
karena mereka. Ya, keindahan itu karena perbedaan mereka yang tidak akan
melebur menjadi satu. Taman itu akan indah karena keberagaman warna dan bentuk
yang mereka lahirkan.
Bunga-bunga itu terus tumbuh dan berkembang. Memberikan manfaat
bagi dunia. Ia tidak mempedulikan apa yang yang bunga lain lakukan. Ia pun
tidak mengharapkan bunga lainnya menyamai dirinya.
Ketika kita
melakukan amal dalam kerja-kerja kita, sesungguhnya kita dapat mengambil hikmah
dari bunga tersebut. Bagaimana bunga itu terus memberikan berbagai manfaat
bahkan jika sekitarnya ingin menjatuhkannya. Karena mereka meyakini bahwa apa
yang mereka lakukan adalah bentuk ibadah mereka kepada Allah Swt.
Kerja yang kita
lakukan di KAMMI merupakan bentuk ikhtiar kita sebagai seorang muslim yang
menghambakan diri kita kepada Allah Swt. Selanjutnya apa yang kita lakukan
kemudian kita tawakalkan kepada-Nya karena kita paham bahwa yang memberi
hidayah itu adalah Allah Swt. Kita hanya diminta untuk bekerja.
… .Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka
bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
bertawakkal kepada-Nya. (Al-Imran : 159)
Ada beberapa hal yang perlu kita pahami terkait tawakkal.
1. 1. Azimah (Azzam)
Azzam / tekad yang kuat harus kita
miliki dalam bergerak di jalan yang panjang ini. Tidak lain dan tidak bukan
untuk mendapatkan azzam tersebut adalah dengan Fahm. Ilmu mendahului perkataan
dan perbuatan. Tidak heran bahwa Fahm ini begitu penting sehingga Hasan Al
Banna meletakkannya di urutan pertama dalam rukun bai’at. Tanpa kepahaman yang
kuat tentang mengapa kita bergerak, maka tekad yang kuat itu tidak akan muncul.
Kita belajar tentang kisah perang uhud. Bagaimana
para pasukan pemanah yang tidak paham tentang ketaatan kepada pemimpin. Karena
tidak ingin kehilangan harta rampasan perang yang ditinggalkan kaum kafir
quraisy, mereka meninggalkan bukit-bukit uhud. Hingga akhirnya kaum quraisy
memutar balik keadaan hingga menyebabkan kekalahan bagi ummat muslim.
2. 2. Tadhiyah (Pengorbanan)
… .Allah
melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang
yang duduk satu derajat. Kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan pahala
yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang
yang duduk dengan pahala yang besar (An-Nissa : 95)
Perjuangan yang kita lalui pasti
akan membutuhkan pengorbanan. Karena sudah menjadi hakikat sebuah perjuangan
ialah pengorbanan. Ia akan memeras keringat kita, menghabiskan fikiran kita
untuk jalan perjuangan ini, menghabiskan waktu kita untuk terus senantiasa
berada dalam jalan perjuangan. Bahkan ia akan mengambil segala yang kita
miliki, harta yang kita miliki, uang yang kita simpan untuk persediaan kita.
Namun pengorbanan itu tidak sia-sia.
Pengorbanan yang kita berikan untuk jalan Allah akan Allah kembalikan dengan
janji-Nya. Zat yang tidak akan pernah ingkar janji dari makhluk lainnya.
3. 3. Ikhlas
Setelah apa yang kita lakukan, maka itu
semua akan sia-sia jika tidak diselimuti dengan bingkai keikhlasan.
"Katakanlah, 'Sesungguhnya
shalatku, ibadahku, hidup dan matiku, adalah karena Allah Tuhan semesta alam.
Tidak ada sekutu baginya dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku."'
(Al-An'am: 162-163)
Allah tidak menjanjikan kekayaan
ketika kita bergerak di jalan perjuangan ini. Di jalan ini pula tidak ada yang
menjanjikan ketenaran, pangkat atau jabatan. Dan sungguh bukan itu semua yang
menjadi tujuan kita untuk bergerak di jalan ini. Jika pernah terbesit dalam
hati untuk mengejar itu semua, maka mari kita bersama-sama beristigfhar. Kalaupun
nantinya kita mendapatkan itu semua, sesungguhnya itu bukanlah tujuan melainkan
hanya sebuah dampak saja yang tidak kita inginkan.
Biarkan orang berkata apapun tentang
kita, kita tetap bekerja.
Fahmi Akmal Hasani
Ketua Komisariat KAMMI FT 2014
0 komentar:
Post a Comment