Meningkatkan Kapasitas Diri Lewat Madrasah KAMMI

Ust. Afif menyampaikan materi kepada para peserta MK 1

Semarang, Pershum KAMMI FT - Sabtu (19/4). Kreatif dan inovatif, mungkin itu kata yang tepat bagi Pengurus Komisariat KAMMI Teknik Undip. Setelah sukses mengadakan raker di daerah simpang lima, kini PK KAMMI FT Undip telah melaksanaan Madrasah KAMMI 1 (MK 1) pada Sabtu (19/4) sore tadi. Bukan mushola ataupun ruangan kelas yang menjadi tempat acaranya, melainkan halaman gedung “Balai Obat” yang jadi pilihan PK KAMMI Teknik Undip. Tempat tersebut terletak di belakang Widya Puraya, landmark Universitas Diponegoro. Walaupun gedung balai obat tersebut terlihat tidak terurus, retak dan keropos terjadi di sana-sini, namun keadaan sekelilingnya lah yang mampu menghipnotis kita semua, bagaimana tidak, rerimbunan pohon yang ramai menghiasi tempat tersebut sangat elok di pandang ditambah dengan sinar mentari yang sesekali mencoba menerobos rimbunnya dedaunan membuat para peserta MK 1 semakin khidmat mengikuti acara tersebut.

Madrasah KAMMI 1 merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan KAMMI Teknik. Kegiatan tersebut diadakan untuk seluruh pengurus komisariat. Sebagai bagian dari program kerja departemen kaderisasi, MK 1 merupakan wahana dalam meningkatkan kapasitas kadernya, terutama dari segi keilmuan. Dengan inovasi dari segi pelaksanaan, tidak sekedar ilmu dari materi kajian yang didapat. Kreativitas dalam berdakwah juga menjadi salah satu esensi yang dihadirkan. Karena, tantangan dakwah yang semakin variatif membutuhkan solusi-solusi yang kreatif pula, khas mahasiswa. Tentu dalam koridor-koridor syariat Islam.

Dalam MK 1 yang pertama ini, Ustadz Afif memberikan materi mengenai tauhid. Acara dipandu oleh Darma sebagai MC. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan tilawah dan kredo gerakan. Pada sesi pertama, Ustadz Afif menerangkan mengenai makna Tauhid dan urgensinya bagi manusia. Disebutkan pula keadaan umat dewasa ini, yang semakin gencar dirongrong oleh kepercayaan sesat. Setelah itu, sesi tanya jawab berlangsung dengan adanya dua pertanyaan. Ikhwan dan Akhwat masing-masing mengajukan satu pertanyaan. Sebagai penutup, Ustadz Afif memberikan pesan sekaligus motivasi kepada peserta dalam berdakwah. “Hidup di dunia bukan untuk bersantai, rileks ataupun senang-senang. Boleh bersenang-senang tetapi cukup ambil sesuai porsinya saja. Karena, tempat kita bersantai, rileks dan bersenang-senang adalah di surga", begitu pesannya.

Penulis : Tubagus Naufal Dzaki
Editor   : Muhammad Iqna Syarhuddin

0 komentar:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Design Blog, Make Online Money