Departemen Hubungan Masyarakat

"Dan buatlah bagi mereka suatu perumpamaan, yaitu penduduk suatu negeri ketika utusan-utusan datang kepada mereka, (yaitu) ketika kami mengutus kepada mereka dua orang utusan, lalu mereka mendustakan keduanya, kemudian kami kuatkan dengan (utusan) yang ketiga, maka ketiga utusan itu berkata, 'Sesungguhnya kami adalah orang-orang diutus kepadamu.'

Mereka menjawab, 'Kamu tidak lain hanyalah manusia seperti kami dan Allah Yang Maha Pemurah tidak menurunkan sesuatupun, kamu tidak lain hanyalah pendusta belaka.'

Mereka berkata, 'Tuhan kami mengetahui bahwa sesungguhnya kami adalah orang yang diutus kepada kamu. Dan kewajiban kami tidak lain hanyalah menyampaikan (perintah Allah) dengan jelas.'

Mereka menjawab, 'Sesungguhnya kami bernasib malang karena kamu, sesungguhnya jika kamu tidak berhenti (menyeru kami), niscaya kami akan merajam kamu dan kamu pasti akan mendapat siksa yang pedih dari kami.'

Utusan-utusan itu berkata, 'Kemalangan kamu adalah karena kamu sendiri. Apakah jika diberi peringatan (kamu bernasib malang)? Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampaui batas.'

Dan datanglah dari ujung kota, seorang laki-laki dengan bergegas-gegas ia berkata, 'Hai kaumku, ikutilah utusan-utusan itu.'

Ikutilah orang yang tiada minta balasan kepadamu, dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk." (QS. Yaa Siin’ [36]:13-21)

Organisasi sebagai suatu sistem kemanusiaan juga harus berhubungan dengan lingkungannya, baik secara luas (nasional, regional, ataupun internasional), maupun secara sempit (dalam hubungan kerja atau perwakilan). Untuk menjaga mutu hubungan tersebut, maka diperlukan komunikasi yang tepat. Peningkatan mutu dalam komunikasi merupakan lahan kegiatan hubungan masyarakat (humas).

Peran komunikasi timbal-balik dalam organisasi gerakan, masa kini adalah hal yang mutlak, dan biasanya peran tersebut diserahkan kepada pihak humas. Artinya menjadi hal yang utama bagi humas untuk mampu mengemban fungsi dan tugasnya dalam melaksanakan hubungan komunikasi baik ke dalam (intern) ataupun ke luar (ekstern). Begitu juga kemampuannya untuk menjembatani atau membangun komunikasi dengan masyarakat luar sebagai lahan dakwahnya.

Bila sebuah organisasi tidak memiliki humas, sebenarnya bukan tidak mungkin organisasi tersebut bisa menjalin hubungan komunikasi dengan masyarakat. Namun tanpa keberadaan humas, biasanya fungsi-fungsi hubungan masyarakat akan tidak terurus dengan baik, karena agenda-agenda organisasi begitu banyak. Akhirnya hal tersebut kadang kala menyebabkan terjadinya hubungan komunikasi yang kurang baik, bahkan bisa menyebabkan miss communication dengan masyarakat. Oleh karena itulah keberadaan humas sangat dibutuhkan dalam hal spesialisasi mengurus hubungan dengan masyarakat luas.


DESKRIPSI KERJA

Departemen Pers dan Humas (Pershum) berfungsi sebagai sarana dan media informasi tentang sikap KAMMI terhadap isu-isu yang berkembang di masyarakat dan mensosialisasikan agenda KAMMI. Dan ke depan deartemen ini akan lebih mengoptimalkan pada peran media, baik media cetak maupun elektronik.


PROGRAM KERJA UNGGULAN


  1. Pembuatan buletin
  2. Aktivasi media online
  3. Dokumentasi event
  4. Pembuatan rilis

Departemen Humas adalah lisan
Sebagaimana ia penyampai cita dan harapan
Ia adalah pena kebaikan
Ia adalah kecerdasan inspirasi
Karena ia adalah simbol dari sebuah nama:
SUARA

2 komentar:

Anonymous said...

KAMMI adalah mata pena yang tajam
yang siap menuliskan kebenaran
tanpa ragu ungkapkan keadilan

Kammi Unnes said...

mantab, terus bergerak kawan. lanjutkan perubahan.
salam blogwalker dari Kammi Unnes Semarang
kunjungi kita juga yah di www.kammiunnes.wordpress.com

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Design Blog, Make Online Money