oleh: fafa_akhwat
INGATKAH ANDA...? (Bagian 1)
4/27/2012 08:24:00 PM
2 comments
Menjelang delapan tahun masa kepemimpinan SBY, penurunan popularitas
SBY semakin besar. SBY dinilai gagal menjalankan janji-janji yang
diumbarnya pada masa kampanye. Hingga kerap kali kita lihat dan dengar
aksi-aksi yang dilakukan banyak pihak, termasuk mahasiswa, menuntut SBY
merealisasikan janjinya atau mundur dari bangku kepresidenan.
Meski
demikian, harus disadari pula oleh mahasiswa bahwa mengelola suatu
negara bukanlah hal yang mudah. Tidak perlu jauh-jauh, kita bisa melihat
apakah mahasiswa sendiri sudah menepati janji yang disampaikan pada
saat kampanye pemilihan presiden mahasiswa sebelum menuntut SBY menepati
janji kampanye itu.
Kampus adalah miniatur negara, itulah
yang sering kita dengar. Mahasiswa memilih presidennya melalui sistem
Pemilihan Raya (Pemira), sebuah sistem yang diadopsi dari Pemilihan Umum
(Pemilu). Lebih dari itu, ternyata masyarakat mahasiswa juga sudah
tidak mempercayai segala macam iming-iming yang diobralkan para calon
presiden mahasiswa, tak ubahnya rakyat Indonesia yang lebih memilih
golput karena sudah bosan dengan visi-misi kampanye yang tak pernah
terealisasi.
Ketika rakyat Fakultas Teknik (FT) dihadapkan
pada dua pilihan calon pemimpinnya, sudah terdengar banyak sekali
keraguan bahwa kedua calon akan membawa perubahan signifikan untuk FT
Undip. Secara umum, kedua calon menawarkan sinergisitas antarlembaga
mahasiswa FT. Bahkan, pasangan calon nomor 2, M. Fatih Askarillah dan
Rizal Adhi Pratama, yang kemudian memenangkan Pemira FT, berinisiatif
membentuk departemen baru dalam BEM FT KM Undip, yaitu Departemen Dalam
Negeri (Dagri). Fatih-Rizal mengatakan sebelumnya tidak ada departemen
dalam BEM FT yang dapat menaungi seluruh ketua lembaga mahasiswa yang
ada di FT. Maka Dagri inilah yang akan dapat menjalankan fungsi
tersebut. Akan tetapi, hal ini ditentang oleh sebagian besar masyarakat
FT, khususnya Kepala Departemen Networking, Information, and Communication
(NIC) BEM FT KM Undip 2011, M. Bachtiar Rifai (sebelumnya Departemen
NIC-lah yang menaungi seluruh ketua lembaga FT). Dan kita tahu, saat ini
tidak ada Departemen Dagri di BEM FT.
Faktanya, semua
obralan janji itu ternyata tidak terbukti sampai sekarang. Kinerja BEM
FT terlihat sama saja seperti tahun-tahun sebelumnya, meski jargon
Fatih-Rizal saat kampanye adalah Sinergis, Inovatif, dan Profesional.
Sinergisitas antarlembaga yang ada dinilai masih sangat kurang. Himpunan
Mahasiswa (HM) di FT masih belum merasakan peran BEM FT untuk melayani
mahasiswa. Bahkan, isu yang sempat terlontar adalah pembubaran
Departemen Riset dan Teknologi (Ristek) BEM FT karena fungsinya yang
tumpang-tindih dengan Forum Studi Teknik (FST).
Inikah
yang dinamakan sinergis oleh para pemimpin mahasiswa FT? Mana inovasi
yang pernah dijanjikan oleh Fatih-Rizal? Lalu bagaimana sebetulnya yang
menjadi aspirasi seluruh mahasiswa FT yang diwakili oleh lembaga-lembaga
mahasiswa yang ada? Apakah seharunya memang diperlukan Departemen Dagri
untuk menaungi lembaga yang ada, atau sudah cukup dengan Departemen
NIC? Apa yang sebetulnya terjadi di belakang layar yang selama ini tidak
kita ketahui? (bersambung)
2 komentar:
publishng lg yg gencar untk media online.
bagian 2 kapan terbit nih...
Post a Comment