Pemuda Masjid, Tinggal Sejarah

Pemuda nongkrong. Minggu, 24 Juni 2012. Pemuda yang duduk-duduk di masjid Darussalam.
    Pemuda sering disebut-sebut sebagai pengubah peradaban. Perubahan dari jaman orde lama ke jaman reformasi merupakan salah satu hasil pergerakan pemuda. Ketika sebuah kebijakan memberatkan masyarakat, maka pemuda pulalah yang turun tangan dalam aksi dan kegiatan-kegiatan lain. Maka tidak salah kata-kata Bung Karno yang menyatakan, “Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.”
   Benarkah tugas pemuda hanya begitu? Ketika adzan berkumandang, adakah suara pemuda yang terdengar? Bahkan senandung shalawat tidak juga terdengar dari suara pemuda. Salah satunya Masjid Darussalam, masjid yang terletak di Desa Sariharjo, Kecamatan Ungaran Barat. Menurut warga setempat, yang biasa mengumandangkan adzan bernama Sungkono berumur (54). Jika Sungkono tidak dapat hadir, Parno, Ketua RT yang menggantikannya. Jika tak ada keduanya, maka bapak-bapak yang lain lah yang adzan di masjid tersebut.
    Pertanyaannya, kemanakah para pemuda tersebut ? ketika dihapkan para pemuda adalah penggerak masyarakat menuju kebaikan. Tetapi apa yang terjadi, di masjid Darussalam ini para remaja tidak ada yang mengurus masjid, mereka di masjid hanya untuk nongkrong. “Kita disini hanya nongkrong, tidak ikut mengurus masjid. Yang ngurus masjid itu hanya Pak Sungkono, sedangkan yang lain ada tapi jarang sekali. Untuk pemuda malah tidak ada yang adzan apalagi mengurus masjid.” kata salah satu pemuda yang kami wawancarai. “Males” tambah nya ketika kami tanya alasan kenapa tidak mau mengurus masjid.
“Komposisi pengurus masjid ini didominasi oleh bapak–bapak yang sudah menikah.” kata Durmadi (74). “Anak muda seumuran SMA dan kuliah memang jarang disini, yang banyak itu siswa–siswa SMP.” tambahnya ketika kami wawancarai. Namun ketika mendatangi rumah warga yang ada tempat bermain playstation, kami menemukan beberapa pemuda di dalamnya. Ternyata para pemudanya suka bermain, bukan mengurus masjid. Wallahu a’lam. (Akbar/Irdha)

0 komentar:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Design Blog, Make Online Money