Catatan Mudik Idul Adha: Taujih Abi Buat Ummi dan Anak-anak Sebelum Makan Kupat

Bismillahirrohmaanirrohiim..

(Belum ngomong apapun, Abi udah nangis, dan kita masih dingin.)
Alhamdulillah, kita selama ini selalu diberi begitu banyak kenikmatan oleh Allah SWT.
Anak-anak Abi mau sekolah mudah. Kita qurban, Alhmdulillah, bisa dua, di Gorontalo sama di Bandung.
Orang lain boro-boro bisa qurban, mau makan aja masih mikir gimana.
Makanya, kita harus sering-sering bersyukur, sering-sering melihat ke bawah.
Apa ciri kita bersyukur? Bukan hanya bilang, "Alhamdulillah," tapi dengan banyak-banyak beribadah, banyak sedekah.
Itu adalah bukti kalau kita bersyukur.
Memanfaatkan dengan sebaik-baiknya waktu yang telah Allah berikan dengan banyak beribadah juga bukti tanda syukur kita.
Bukan menghabiskan waktu hanya dengan mengikuti hawa nafsu kita.

Selanjutnya, ada yang tahu, nggak, Rasulullah umurnya sampai berapa?
Enam puluh tiga.
Umur Abi sekarang berapa? Kalau Allah memberi Abi kesempatan yang sama seperti Rasulullah sampai umur 63, berarti tinggal berapa tahun lagi?
10 tahun.
Kalau sampai 56?
3 tahun lagi.
Kalau sampai54?
1 tahun lagi.
Kalau syariatnya, umur Abi sampai 10 tahun lagi. Tapi kalau hakikatnya, nggak ada yang bisa nebak umur kita berapa tahun lagi.
(Sontak kami--Ummi dan anak-anak--semua berlinang air mata.)

Tapi bukan itu. Yang penting barokah selama hidupnya.
Abi mau pesen buat anak-anak Abi: Tekunlah. Tekunlah beribadah.
Cintai Allah cintai Rasulullah cintai Al-qur'an.
Abi mau mewasiatkan ke anak-anak Abi.
Karena kalau kita lihat, lebih sering bapak yang dipanggil duluan daripada ibu oleh Allah.
Aki Jatmika dulu baru Nina nyusul. Aki syamsudin udah pergi, Emak alhamdulillah masih ada sama kita.
Abi dulu nggak sempat lihat kakek Abi, tapi lihat nenek Abi. Ummi juga nggak sempat lihat kakek Ummi, tapi kita bisa lihat neneknya Ummi. Karena apa? Karena memang perempuan itu Allah beri kekuatan lebih dari segi mental dibanding laki-laki.
Jadi jangan pernah sekalipun menyakiti Ummi. kasian Ummi.
Ummi itu udah baik sekali. Pernah nggak mikirin, bangun tidur udah sedia makanan di meja makan?
Emang itu langsung siap gitu aja?
Pagi dibangunin Ummi, berangkat dibekelin uang dibekelin makanan.
Pulang, mau makan tinggal makan.
Pernah nggak kepikiran?
Waktu kalian ada di perut Ummi, Ummi bawa-bawa kemanapun Ummi pergi.
Nggak cuma sehari, tapi 9 bulan Ummi bawa-bawa kalian di perut.
Waktu udah lahir, BAB di mana aja.
Jam 1 Ummi baru selesai nidurin, jam-jam kalian BAB.
Ummi bangun, bersihin BAB kalian dulu, terus nyusuin sampai tidur.
Jam 3 Ummi baru mau tidur pules, kalian merengek lagi. Ternyata ngompol.
Ummi gantiin lagi popoknya.
Terus begitu setiap hari selama kurang lebih 2 tahun.
Itu nggak cuma sekali aja. Tapi 7 orang anak yang Ummi lahirkan.
Ummi juga baik banget. Abi minta anak banyak, Ummi nggak pernah ngeluh ke Abi.
Makanya bilang, "Ah!" aja nggak boleh, kata Allah.
Nyawa Kak Jihad danKak Jundi kalau mau dituker sama pengorbanan Ummi nggak cukup.
Nggak akan pernah cukup.
Di zaman Rasulullah juga banyak sekali kisah orang-orang saleh yang masuk neraka.
Kenapa? Karena tidak berbakti pada orang tua.
Yah, jangan pada nyusahin Ummi lagi, ya.

Terus Abi mau ingetin lagi shalat-nya.
Shalat itu apa? Gabungan perbuatan, lisan, dan hati.
Di lisan, kita bilang, "Allaahu Akbar." Di hati, kita sambil mengingat bahwa "Allah Yang Maha Besar".
Shalat itu tiang agama. Buah dari shalat itu apa? Akhlaq.
Jadi sebisa mungkin shalat itu harus sekhusyuk mungkin.
Gimana caranya biar khusyuk? Harus ngerti artinya.
Shalat jangan cuma rutinitas, melakukan gerakan shalat, baca bacaan shalat tapi nggak tau apa yang dibaca.
Ada yang udah tahu, belum, apa arti dari bacaan-bacaan shalat?
Abi waktu SMA beli buku Sudah Benarkah Shalatku? karangan Hasbi Assiddiqqi.
Itu ada di rak, bukunya tebel, cover-nya warna kuning. Dibaca, ya.
Abi juga udah beli untuk Abi sendiri di Gorontalo.
Nanti ngajinya dikit dulu, lanjut baca terjemahan, terus baca arti bacaan shalatnya.
Nanti setelah liburan ini ketemu Abi lagi, semuanya Abi tes.
Harus udah ngerti arti bacaan shalat-nya. Ummi juga, ya, pelajarilagi.

Terakhir, Abi dulu baca buku Tamasya ke Taman Syurga.
Di buku itu dikisahkan, ada seorang anak yang menyeret orang tuanya yang lagi santai di syurga.
Anak itu menyeret orang tuanya ke neraka.
Setelah Allah periksa lagi ternyata benar, kesalahan ada pada orang tuanya.
Kenapa orang tuanya bisa diseret ke neraka? Karena tidak mendidik.
Bukan karena tidak memenuhi semua keinginan anaknya. Tapi karena tidak mendidik.
Ada juga anak yang tinggal di syurga yang paling tinggi, tapi tidak bersama orang tuanya.
Terus dia mencari-cari, orang tuanya ke mana? Ternyata orang tuanya ada di syurga, tapi yang paling bawah.
Lalu dia minta izin pada Allah, "Bolehkah aku tinggal di syurga ini bersama orang tuaku?"
Allah menjawab, "Tidak! Tapi kamu boleh mengajak orang tuamu ke syurga milikmu."
Nah, itu hebatnya anak.
Dia bisa mengangkat orang tuanya ke syurga yang paling atas, tapi bisa juga menyeret orang tuanya yang ada di syurga ke neraka.
Alhamdulillah, Dek Rahma dan Kak Jundi ngajinya sudah lancar.
Habis ngaji juga suka baca terjemahnya.
Alhamdulillah, itu karunia yang sangat besar buat Abi dan Ummi sebagai orang tua, melihat anak-anaknya berlomba-lomba dalam kebaikan.
Kak Hamzah bisa jadi anak Abi yang paling soleh, Teh Ulfah bisa juga jadi yang paling soleh.
Kak Jihad, Kak Fathi, Kak Hasbi, Kak Jundi, Dek Rahma... semuanya bisa jadi anak Abi yang paling soleh.

Ya sudah, Abi pesen itu aja: banyak bersyukur, banyak berbagi.
Karena orang yang paling mulia itu adalah orang yang paling bermanfaat.

Sekarang kita doakan nenek-kakek kita, orang tua kita, saudara-saudara kita, teman-teman kita ya...

(Berdoa.)

Oh iya, mungkin sekarang anak-anak sering lihat Abi menangis.
Kalau kata orang sholeh, mudah menangis itu menandakan kelembutan hati.
Susah menangis itu menandakan kerasnya hati.

(Makan kupat. :) )


Foto: http://rarajensi.blogspot.com/2011/08/ketupat-lebaran-maknyusss.html



Ditulis oleh:
Sadida Ulfah
(Kesekretariatan PK KAMMI FT Undip)

(editor Fafa)

0 komentar:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Design Blog, Make Online Money